Senin, 07 Desember 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 37



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 37

Bait Sutra :

          shè     lì        fó      ruò    yǒu    rén      yǐ       fā      
                  弗。                               

yuàn            jīn      fā       yuàn           dāng     fā     yuàn          
                                                           

yù      shēng  ā       mí      tuó     fó     guó    zhě             
                                                     

shì     zhū    rén     děng             jiē      dé      bù      tuì     
                                                退

zhuǎn yú      ā        nòu    duō    luó     sān     miǎo 
                                                         

sān     pú       tí                 yú      bǐ       guó     tǔ      ruò              
                                          土, 

yǐ       shēng          ruò     jīn      shēng ruò    dāng  shēng
                                               

shì      gù      shè     lì       fó      zhū   shàn    nán      zǐ     
                                                     

shàn   nǚ      rén               ruò    yǒu    xìn     zhě
                                               

yīng   dāng   fā     yuàn           shēng    bǐ     guó      tǔ      
                                                     


Sariputra, andaikata ada insan yang telah membangkitkan tekad, atau sekarang baru membangkitkan tekad, atau kelak baru membangkitkan tekad terlahir di Negeri Buddha Amitabha, mereka ini semuanya takkan mundur dari Jalan KeBuddhaan,  dan akhirnya berhasil mencapai KeBuddhaan. Mereka yang telah membangkitkan tekad tentu saja sudah terlahir di Negeri Buddha Amitabha; sedangkan yang saat sekarang baru membangkitkan tekad maka akan terlahir ke Alam Sukhavati; sedangkan yang pada masa mendatang baru membangkitkan tekad, maka pada masa mendatang baru bisa mencapai Alam Sukhavati. Maka itu Sariputra, para putra berbudi dan putri berbudi, seharusnya sekarang juga membangkitkan keyakinan dan tekad terlahir di Negeri Buddha Amitabha.



Penjelasan :

Bait sutra ini menasehati dan memotivasi supaya menyebarluaskannya, Master Ou Yi mengatakan bahwa, praktisi yang telah membangkitkan tekad sudah terlahir di Alam Sukhavati, sedangkan yang sekarang baru membangkitkan tekad, maka pada satu kelahiran ini pasti terlahir di Alam Sukhavati, sedangkan yang kelak baru membangkitkan tekad, maka kelak pasti terlahir ke Alam Sukhavati.  

Mereka yang kelak baru membangkitkan tekad adalah menunjuk pada diri kita yang sekarang ini, juga serupa dengan praktisi tempo dulu, mengandalkan keyakinan dan tekad benar tanpa kepura-puraan, dengan keyakinan mendalam tanpa keraguan sama sekali, tanpa keyakinan tidak mungkin bisa bertekad.

Keyakinan haruslah keyakinan yang benar, bukanlah kepercayaan takhayul, banyak anggota Sangha dan praktisi senior yang suka menasehati orang lain melafal Amituofo, tetapi dirinya sendiri tidak sudi melafalnya, dia mengira masih ada pintu Dharma lainnya yang lebih tinggi, jadi ini tidak bisa disebut sebagai keyakinan benar.

Diantara tiga bekal menuju Alam Sukhavati, keyakinan merupakan bekal yang paling penting, untuk membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, terlebih dulu harus memiliki keyakinan mendalam, setelah memiliki keyakinan dan tekad barulah dia sudi membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, ini adalah bentuk pengamalan. Buddha Sakyamuni amat berharap agar kita dalam satu kelahiran ini selamanya terbebas dari roda samsara, menyempurnakan Jalan KeBuddhaan, menyempurnakan tekadNya menyelamatkan semua makhluk, sehingga hati yang berterimakasih pada budi jasa Buddha Sakyamuni, dengan sendirinya mengalir keluar.   

Praktisi yang membangkitkan niat terlahir ke Alam Sukhavati, haruslah sempurna akan tiga bekal, yakni keyakinan harus menyeluruh, sanggup mengikhlaskan segalanya di dunia ini, melepaskan semua kemelekatan, di dalam hati tiada kekhawatiran, contohnya seperti Sudhana Kumara, yang mengunjungi 53 orang kalyanamitra, beliau merupakan insan yang hatinya suci tiada kekhawatiran sama sekali, meskipun dia membuat tampilan dimana dia mengunjungi 53 kalyanamitra yang melatih pintu Dharma yang berbeda-beda, namun hal ini tidaklah menjadi halangan baginya.

Dalam sepatah Amituofo haruslah sempurna akan keyakinan, tekad dan pengamalan, dengan demikian di Kolam Tujuh Mustika di Alam Sukhavati akan tumbuh sekuntum Bunga Lotus, bahkan juga ada terukir nama si praktisi. Semakin melafal maka Bunga Lotus akan semakin tumbuh besar, cahaya warnanya juga akan semakin bagus. Saat menjelang ajal praktisi akan terlahir ke Alam Sukhavati dengan menjelma melalui Bunga Lotus.  

Asalkan saat sekarang membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, kuntum Bunga Lotus di Alam Sukhavati tumbuh bercahaya dan subur, maka sejak saat ini pula anda bukan lagi penduduk dunia saha.

Master Yuan Ying di dalam buah pena-nya, mengambil perumpamaan dari dua orang praktisi senior, yang pertama adalah Master Ke-jiu yang hidup pada masa Dinasti Song, beliau selalu membaca Sutra Lotus, bertekad terlahir di Tanah Suci Sukhavati.

Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas Bab 24 Tiga Tingkatan Kelahiran di Alam Sukhavati, menyebutkan bahwa setiap praktisi meskipun mempelajari pintu Dharma lainnya, tetapi semua jasa kebajikannya dilimpahkan pada bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, saat menjelang ajalnya, Buddha Amitabha juga akan menjemputnya. Dapat dilihat bahwa Pintu Dharma Pelafalan Amituofo mampu merangkul seluruh pintu Dharma lainnya, memiliki cakupan yang maha luas.

Master Ke-jiu terlahir ke Alam Sukhavati dalam posisi duduk bersila, setelah meninggal dunia tiga hari kemudian, beliau hidup kembali, berkata pada rekan-rekan praktisi lainnya, beliau sudah sampai di Tanah Suci Sukhavati, pemandangan yang dilihatnya adalah serupa dengan yang tercantum di dalam sutra.

Beliau juga berkata bahwa praktisi yang melatih Pintu Dharma Tanah Suci, di tengah Kolam Tujuh Mustika akan tumbuh sekuntum Bunga Lotus yang terukir nama si praktisi tersebut.

Master Ke-jiu bahkan dapat menyebutkan nama beberapa praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati pada Bunga Lotus tingkatan atas bagian atas, diantaranya ada Bhiksu senior dari Vihara Guang-jiao-yuan di Chenzhou, pada saat itu Bhiksu senior ini masih belum wafat, lalu ada lagi yang bernama Sun-shi-er-lang penduduk Mingzhou, dan Master Ke-jiu sendiri, semuanya terlahir pada Bunga Lotus dengan singgasana emas.

Setingkat lebih rendah adalah Bunga Lotus dengan singgasana perak, yakni praktisi yang bernama Xu Dao-gu. 

Setelah selesai menyampaikan keadaan yang dilihatnya di Alam Sukhavati, Master Ke-jiu kembali wafat dan pulang kembali ke Alam Sukhavati.

Kemudian ketika Sun-shi-er-lang menjelang ajalnya, terdengar irama kebahagiaan yang dialunkan dari angkasa, sedangkan Xu Dao-gu saat menjelang ajalnya, semerbak keharuman istimewa memenuhi ruangan rumah dan tidak hilang.

Perumpamaan kedua yang diungkapkan oleh Master Yuan Ying dalam buah penanya adalah Master Huai-yu, saat menjelang ajalnya, melihat Buddha Amitabha membawa sekuntum Bunga Lotus dengan singgasana perak, Master Huai-yu berpikir, bukankah selama ini dia telah melatih diri dengan tekun, ketrampilan melafal Amituofo juga sudah efektif, tetapi mengapa hanya mencapai singgasana perak saja, sehingga dalam hatinya ada sedikit rasa tak ikhlas, begitu niat pikirannya ini muncul, Buddha Amitabha tidak tampak lagi.  

Kemudian selama tujuh hari tujuh malam dia mengerahkan segenap usaha melafal Amituofo, lalu Buddha Amitabha muncul kembali, membawa sekuntum Bunga Lotus dengan singgasana emas, datang menjemputnya.

Para praktisi yang melatih Pintu Dharma Tanah Suci, dengan kesungguhan hati melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, Bunga Lotusnya akan memancarkan cahaya cemerlang, andaikata kemalasannya muncul, maka Bunga Lotus tersebut akan layu, demikian pula apabila mereka beralih melatih pintu Dharma lainnya, Bunga Teratai juga akan jadi layu.

Segala sesuatu yang ada di Alam Sukhavati takkan mengalami fenomena muncul dan lenyap, hanya satu-satunya fenomena Bunga Lotus di Kolam Tujuh Mustika, mengalami kelayuan. Hal ini berhubungan dengan si praktisi sendiri, sama sekali tidak ada kaitannya dengan Buddha Amitabha.  

Melafal Amituofo haruslah dengan hati yang sebenarnya (tulus), jangan menggunakan hati yang munafik penuh kepura-puraan, demikian pula dalam berinteraksi dengan orang lain, memperlakukan manusia dan makhluk lainnya, hendaknya juga menggunakan hati yang tulus, setiap niat pikiran yang timbul adalah bertekad terlahir ke Alam Sukhavati. Saat berada di dunia ini, segalanya menuruti apa adanya, tidak ada yang perlu dipaksakan.

Sepatah Amituofo telah mencakup seluruh pintu Dharma, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, meskipun semua pintu Dharma terletak di hadapan anda, namun anda tetap teguh tak tergoyahkan, barulah keyakinan hati dapat menjadi kokoh. Praktisi yang memiliki kebijaksanaan sejati, terhadap Pintu Dharma ini, takkan timbul keraguan sama sekali. Keyakinan yang tidak mencukupi masih dapat dibina agar jadi sempurna. Praktisi yang dapat membangkitkan sukacita pada Pintu Dharma ini, menandakan bahwa praktisi ini pada masa kehidupan lampaunya memiliki jodoh dengan Buddha Dharma.          

Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi


佛說阿彌陀經要解講記
(三十七)

《經》舍利弗。若有人。已發願。今發願。當發願。欲生阿彌陀佛國者。是諸人等。皆得不退轉於阿耨多羅三藐三菩提。於彼國土。若已生。若今生。若當生。是故舍利弗。諸善男子。善女人。若有信者。應當發願。生彼國土。

《解》已願已生。今願今生。當願當生。正顯依信所發之願無虛也。非信。不能發願。非願。信亦不生。故云。若有信者。應當發願。又。願者。信之券。行之樞。尤為要務。舉願。則信行在其中。所以殷勤三勸也。復次願生彼國。即欣厭二門。厭離娑婆。與依苦集二諦。所發二種弘誓相應。欣求極樂。與依道滅二諦。所發二種弘誓相應。故得不退轉於大菩提道。

此段文是勸願流通,大師說,已經發願者已往生,現在發願,這一生一定往生,當來發願,將來一定往生。當發願者指我們現在,亦如過去人一樣,正顯依信所發之願無虛,深信一點懷疑皆無,非信不能發願,通常有真信、正信、迷信,有不少法師大德,勸他人念佛,他自己不念,他以為尚有其他更高的法門。此之謂正信。「願者,信之券」,「券」為憑證,信亦是行之樞紐,三資糧中信特別重要,如真肯發願往生,他必然有很深的信心,必肯老實念佛,屬於行。勸信勸行只各有一次,勸願佛勸了三次。可見佛對此非常重視,第一次是在正宗分第二段內,佛說了依正莊嚴,眾生生者皆得不退。勸「眾生聞者,應當發願,願生彼國」。第二次是在正宗分末後一段,「是人終時,心不顛倒,即得往生阿彌陀佛極樂國土。我見是利,故說此言,若有眾生聞是說者,應當發願,生彼國土」。此處是第三次勸,又說:「若有信者,應當發願,生彼國土。」不怕麻煩,不怕重複,本師對我們慈悲懇切,實在希望我們一生中永脫輪迴,圓成佛道,滿其度生之弘願,對世尊感恩戴德之心,油然而生。

大師又據四弘誓願以解釋,願生彼國是四弘誓願圓滿,願生一定離開娑婆。「眾生無邊誓願度,煩惱無盡誓願斷」,屬苦、集二諦。「法門無量誓願學,佛道無上誓願成」,屬滅、道二諦。四弘誓願一發心,大菩提心就圓滿了。大師說此話,把我們嚇一跳,因為從來沒有人說過。此處把根據說出來,四弘誓願就是無上菩提心。

《解》問。今發願但可云當生。何名今生。答。此亦二義。一約一期名今。現生發願持名。臨終定生淨土。二約剎那名今。一念相應。一念生。念念相應。念念生。妙因妙果。不離一心。如秤兩頭。低昂時等。何俟娑婆報盡。方育珍池。只今信願持名。蓮萼光榮。金臺影現。便非娑婆界內人矣。極圓極頓。難議難思。唯有大智。方能諦信。

有人問今發願只可說當生,為什麼說今生?此「今」字指世尊當年說法時,「當發願」指以後者,如我們現在這個時代即在當發願中。一生修學這個法門,臨終定生淨土,故說今生。第二義是指剎那之間,一念相應一念生。發願人必須具足三資糧,信要真信,願要懇切,看破世間一切,心裡徹底放下,非事上放下,事不足慮,心中要無牽掛,例如善財五十三參都是心地清淨毫無掛礙之人,事上表現,各行各業,男女老少,均無妨礙,一念中須具足信願行,且與戒定慧、覺正淨相應。如此一念,身雖未去,西方極樂世界七寶池中即生出一朵蓮花,並標明行者之名,此乃自己感應變現出來,非佛所造。念念相應則寶蓮愈來愈大,光色愈來愈好,妙因妙果,不離一心。臨終即托生於蓮花之中。因果同時,不可思議。其他法門,先因後果。蓮花因果同時,何必等待業報之身命盡,方能生於七寶池之金台。只要現在信願持名,西方蓮花即光彩茂盛,就不是娑婆世界的人。在圓瑛法師著作中引用二人,一為宋朝可久法師,常念法華經,求生淨土。在無量壽經三輩往生第四段文中說,凡修學一切大乘法,回向求生淨土,阿彌陀佛一樣接引。可見此法門包容非常廣大。可久法師坐著往生,死了三天,又復活,對其同修說,已到西方極樂世界,所見的情況與經中所述完全相同。他又說凡在世修淨土者,西方七寶池中蓮花皆標其名,上品往生者,有辰州廣教院的老和尚,當時老和尚未往生,另外還有明州孫十二郎以及其本人,皆為金台。次一等的是銀台。銀台者有徐道姑。可久法師將所見情形向大家說出之後就往生了。以後孫十二郎臨終時天樂鳴空,徐道姑臨終時異香滿室不散。另外一人是懷玉法師,臨終時,看見阿彌陀佛持銀台來接,他心想平日工夫很得力,為何只得銀台,似有不甘,念頭一動,阿彌陀佛不見了。他再拼命念佛七天七夜不斷,阿彌陀佛復現,持金台接引。世間修淨土法門,真心念佛求生,其蓮花即光彩奪目,如其懈怠懶惰,花即枯萎,變心改修其他法門,花則枯死。西方一切事物均非生滅,唯獨七寶池蓮花有生有滅。此枯榮生滅,乃行人所感,與阿彌陀佛無干。

念佛時,能念的心性不可思議,要用真心不能用妄心。念佛用真心,處世待人接物也用真心,念念求生淨土,在世時一切順其自然,不必強求,一句佛號圓滿具足了三學三慧三資糧,也圓滿具足無量行門,一心執持,即能圓超頓超。圓教大經有華嚴、法華,但是說不上是「極」,極圓極頓唯有這一個法門。禪是頓,而與本經比,不能七天成就。密宗講即身成佛,印光大師說的好,密宗的即身成佛,不過了生死出三界而已,此種工夫阿羅漢辟支佛就夠資格,只是藏教佛,未及別圓。一切宗教法門在你面前,你不動搖,信心才能堅固。世間聰明是世智辯聰,真智慧是對如來第一法門一點都不疑惑。古人常說,唯上智與下愚不移也。殊不知下愚就是上智。信心不足,可以培養。對此法門能生歡喜心,證明此人過去生中對佛法確實有緣。多讀大乘經典,可增強信心,多讀淨土聖賢錄、往生傳記,可激發求生之願。

文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述