Selasa, 27 Oktober 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 15E



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 15E

Kelompok ke-7 atau kelompok terakhir dari Bodhipaksika adalah Delapan Jalan Utama, merupakan pelajaran penting dalam Ajaran Buddha,


“Empat mata pencaharian tidak benar” yaitu yang pertama adalah suka keluyuran, menjilat pada bangsawan dan orang kaya, mengharapkan pemberian dari orang lain. Yang kedua adalah dengan berbagai ilmu dan mantra mengobati pasien atau meramal nasib, melihat fengshui.

Yang ketiga adalah mengamati rasi bintang lalu membuat ramalan baik dan buruk, ini juga termasuk menyesatkan orang banyak. Yang keempat adalah bercocok tanam sendiri untuk menafkahi hidup.

Ajaran Buddha tersebar ke Tiongkok dan anggota Sangha di sana malah bercocok tanam sendiri. Budaya Tiongkok berbeda dengan India, masyarakat India amat menghormati anggota Sangha, anggota Sangha di sana berpindapatra dan masyarakat dengan hormat memberi persembahan. Sedangkan masyarakat Tiongkok memandang sebelah mata pada tradisi pindapatra yang dianggap mengemis.

Ajaran Buddha dibawa ke Tiongkok atas undangan kaisar, orang Tiongkok amat menghormati guru, mana ada aturan meminta gurunya tinggal dan melatih diri di bawah pohon. Maka itu anggota Sangha di Tiongkok mendapat perlakuan istimewa baik dari sisi sandang, pangan maupun papan.

Vihara Tiongkok dibangun di atas pegunungan dan memiliki lahan untuk bercocok tanam, pihak vihara menyewakannya kepada penduduk sekitar, dengan uang sewa itu menafkahi kehidupan vihara, karena ada pemasukan tetap maka hatipun jadi tenang sehingga dapat menumpukan perhatian melatih diri. 

Hari ini jika hanya mengandalkan persembahan dari umat, mana berani menyinggung perasaan umat, sehingga “empat mata pencaharian tidak benar”  di atas susah dihapus. Kami menghindari empat mata pencaharian tersebut, meskipun melewati kehidupan yang sederhana, bukankah juga bisa melalui hari demi hari?

Jika tidak bisa menahan derita mana bisa mencapai kemajuan batin. Buddha Sakyamuni ketika hendak memasuki Parinirvana bukankah berpesan agar menjadikan sila sebagai guru, juga di dalam sutra disebutkan bahwa menjadikan penderitaan sebagai guru.

Justru kehidupan yang serba susah barulah jadi memiliki tekad untuk keluar dari roda samsara, juga bisa menjadi teladan bagi praktisi lainnya. Lepaskan segala kemelekatan, tumpukan perhatian untuk melatih diri, terutama pintu Dharma ini, dapat mencapai keberhasilan dalam waktu singkat.

Jika melatih diri dengan serius, maka seperti yang disebutkan di dalam sutra, melafal Amituofo selama sehari hingga tujuh hari pasti akan mencapai keberhasilan.

Amitabha Sutra merupakan sutra yang dilindungi oleh seluruh Buddha, seluruh Dewa Naga Pelindung Dharma dengan sendirinya juga akan memberi perlindungan, maka itu kita tidak perlu khawatir, serahkanlah kehidupan kita secara menyeluruh kepada Buddha dan Bodhisattva, tidak perlu merasa risau.  

Ucapan ini bagi praktisi pemula terasa berat untuk menerimanya, juga tidak berani mengamalkannya. Ini dikarenakan terhadap pintu Dharma ini pemahamannya masih kurang, yang kedua adalah akar kebajikan dan berkah kebajikan yang masih belum mencukupi.

Ketika saya masih menjadi praktisi pemula, Master Zhang Jia bilang padaku, sepanjang hidupmu anda hanya perlu menumpukan perhatian pada belajar berceramah, tidak perlu mengkhawatirkan bagaimana kehidupanmu, biarkan Buddha dan Bodhisattva yang mengatur buat dirimu, sesusah apapun juga bukan masalah, yang penting diri sendiri tak perlu merasa risau.

Terhadap Master Zhang Jia, saya begitu menghormatinya, maka itu saya begitu serius mengamalkan pesan beliau. Saya memperoleh manfaat dan pembebasan, semuanya ini adalah budi jasa dari beliau.

Dari segi ucapan, tidak menggunjing orang lain, tidak mengatakan kekurangan orang lain, dalam bertutur kata jangan kasar, jangan mengucapkan rayuan gombal dan kata-kata yang membujuk.

Di dalam setiap vihara, tidak hanya vihara Aliran Sukhavati, sesama praktisi akan saling memberi salam “Amituofo”, sehingga menjadi salam sapa yang resmi di vihara seluruh sekte Agama Buddha.

 Pada era begini dimana tata krama sudah tidak ada lagi, namun kita tetap harus memelihara etika moral sendiri, terhadap orang lain harus mengalah, rendah hati dan menghormati orang lain, tidak menciptakan segala karma buruk, memanfaatkan tubuh ini, mulut melafal Amituofo, hati memikirkan Buddha, tubuh bernamaskara pada Buddha.

“Empat mata pencaharian tidak benar” adalah demi ketenaran dan keuntungan, yaitu dengan cara yang tidak halal untuk menafkahi hidup. Dengan istilah sekarang adalah merusak reputasi. Yang pertama adalah mengelabui umat dengan jurus yang berbeda atau langka, tujuannya adalah untuk mendapatkan penghormatan dan persembahan.

Yang kedua adalah mengakui kemajuan batin diri sendiri, juga demi ketenaran dan keuntungan. Yang ketiga adalah meramal, menilik tanda baik dan buruk. Dengan kemampuan meramal ini sehingga dijunjung orang banyak dan persembahan pun berdatangan, memandangnya bagaikan malaikat sakti.  

Yang keempat adalah berbicara dengan nada tinggi untuk unjuk wibawa. Berbicara dengan suara besar dan nada tinggi adalah unjuk kekuasaan, untuk mengharapkan ketenaran dan keuntungan. Ada praktisi yang suka memarahi orang lain, seringkali berlagak seperti senior yang memberi pelajaran pada orang lain.

 Padahal kalyanamitra seperti Master Zhang Jia dan Upasaka Li Bing-nan terhadap siapapun senantiasa berwajah dan tutur kata yang ramah, sama sekali tidak bersikap arogan.

Ketika Guru Li hendak memberi pelajaran pada muridnya, maka beliau akan mengundang murid itu satu orang saja ke ruang kerjanya. Dengan demikian tidak ada orang lain yang mendengarnya, ini dilakukan karena guru memandang berat pada murid-muridnya.

Yang kelima adalah mengaku telah mencapai tingkatan kesucian tertentu sehingga orang banyak jadi tergugah.

Ini merupakan lima mata pencaharian sesat yang harus kita jauhi. Yang penting adalah harus berhemat, semakin sederhana kehidupan semakin bagus, keinginan sedikit, mudah mencapai kemajuan batin, maka itu tidak perlu serakah.

Melakukan kebajikan tidak perlu propaganda, sehingga mengundang iri hati. Praktisi Ajaran Buddha mengerahkan segenap hati untuk melakukan kebajikan. Ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, Devadatta menghalalkan segala cara untuk mencelakai Buddha demi menggantikan posisi Buddha, diantara siswa Buddha juga ada yang membuat kekacauan merusak keharmonisan Sangha.

Sedangkan di Tiongkok contoh yang paling menyolok adalah ketika guru sesepuh Aliran Dhyana yang ke-5 mewariskan jubah dan patra kepada Hui Neng, banyak orang yang tidak senang. Tidak hanya ingin merampas jubah dan patra dari Hui Neng tetapi juga ingin mencelakainya. Bayangkan saja orang-orang yang hidup pada masa Dinasti Tang saja bisa sedemikian rupa.

Kita tidak memiliki berkah dan kebajikan, dengan orang lain jangan ada perseteruan, jangan ada keinginan. Ketenaran dan keuntungan yang diperebutkan orang di dunia ini, janganlah kita kehendaki. Yang kita kehendaki adalah membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, mereka tidak mau yang satu ini, jadi kita dan mereka takkan saling menghalangi.  

Bodhisattva Mahasthamaprapta mengajari kita untuk “dengan pikiran suci melafal Amituofo berkesinambungan”,  bila dapat mengamalkan “dengan pikiran suci melafal Amituofo berkesinambungan” maka mampu “mengendalikan enam landasan indriya”.

Dengan pikiran suci artinya tiada bentuk-bentuk pikiran yang berbaur di dalamnya. Sepatah Amituofo membangunkan jiwa sejati kita, jasa kebajikan dari melafal Amituofo adalah tak terbayangkan. “Bertekad terlahir ke Alam Sukhavati” adalah “melatih Jalan Nirvana”, ini disebut sebagai Virya (ketekunan) yang sesungguhnya.


Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi



佛說阿彌陀經要解講記
(十五)

《解》八聖道分。亦名八正道分。修無漏行觀。見四諦分明。名正見。

三十七道品最後一科是八正道,又稱為八聖道。八正道是佛門中重要科目,標準很多,小乘也有八正道,大乘每一宗派亦各有八正道,標準均不同。大師在此處所說乃是原則性的,「修無漏行觀,見四諦分明」。「四諦」是世出世間法的總稱,「苦、集、滅、道」,苦是世間果報,集是世間因緣,說明世間法的真相。滅道是出世間法,滅是滅煩惱,滅生死。滅是出世間果,道是出世間之因。「苦集滅道」是兩重因果,亦是宇宙人生之真相。若想見道,要修無漏行觀,此句包括一切大小乘修學方法。「漏」是「煩惱」的代名詞,與真心本性相違背的名詞。此乃比喻真如本性有了妄想分別執著,就把本性中本來具足的般若智慧無量功德有所漏失,與本性相應者謂之「無漏」,所以要修無漏法才能見到宇宙人生的真相。小乘聖者斷了見思煩惱,謂之無漏,與大乘比,斷了見思,尚有塵沙無明未斷,不能稱為真無漏,必須把見思塵沙無明斷了,在大乘圓教是十地菩薩的品位。地上菩薩又稱「大阿羅漢」亦稱「無學」,已經畢業了。通常破一分無明見一分真性的菩薩,也把他列入真實無漏行觀,即圓教初住菩薩以上,別教登地菩薩。所以八正道之標準很高,在一般宗派達到這個境界不容易。淨宗是平等成佛法門,一切眾生修平等法,等覺菩薩與凡夫修同一個信願持名,求願往生,平等的修學與證得。如對於西方依正莊嚴能信得過,不懷疑,乃淨宗之正見,與諸佛如來見解相同。

《解》以無漏心相應思惟。動發覺知籌量。為令增長。入大涅槃。名正思惟。

「無漏心」是「真心」,妄心是有漏不清淨的。觀經講至誠心,大乘起信論講直心,儒家講誠意正心,亦與此無漏心相似。清淨心起作用就是智慧,無漏心即實智,起作用即權智。「動發覺知籌量」是指起作用,即心經所說的「照見」。此處所說「思惟」並非我們平常所說的研究考慮落在意識中,此思惟是代表一切通達明瞭,六根接觸外面六塵境界,即通達明瞭,能增長進入如來果地上所證的大涅槃,此即「正思惟」。在淨土宗即用第六意識,一天到晚想西方極樂世界依正莊嚴,想阿彌陀佛,就是正思惟。果報是往生淨土,往生後一生中必證得大涅槃。

《解》以無漏慧。除四邪命。攝諸口業。住一切正語中。名正語。

此「四邪命」即知見思想以及謀生方法不正。第一、方口食。「方」指「四方」,交際應酬,到處遊玩,對豪門權貴諂媚巴結,貪圖供養。第二、維口食。以咒術治病占卜吉凶,算命看相看風水。第三、仰口食。仰觀星象,作吉凶預言,均屬迷惑眾生。第四、下口食。自己耕種維生。佛教傳到中國以後,此四種仍存在。中國與印度不同,印度對出家人非常恭敬。出家人托缽乞食,民眾供養,而在中國對出家人乞食多易存輕蔑譏笑之心,恐眾生造罪業,故行不通。前面曾經提到憍梵波提是一位得道者,他有個毛病嘴巴常常動,恐怕人家譏笑造罪業,佛不准他乞食,受天人供養。樹下一宿在中國也行不通,印度高僧來華是我國帝王朝庭禮請而來,中國人尊師重道,那能叫老師在樹下度宿。所以中國對高僧飲食起居應受到優遇,豈可令其樹下宿。所以印度生活方式一律廢棄。中國道場之建立皆有山有田,租與農民,按期交租,寺廟生活,頗為安定,心安則道隆。今日要依靠信徒供養,故不敢得罪信徒,所以這四種邪命難以盡除。我們離開這四種邪命,過簡單生活,也可以過得去。如不能吃苦,則道業難以成就。佛最後叮囑以戒為師,又在經典中說,以苦為師。清苦生活可使人有出離想,亦可作一般修行人最佳的榜樣。一切放下,一心在道,尤其此法門,成就無比的快速。如真肯修,經上講若一日若七日就能成就。此經為一切諸佛所護念經,既為諸佛所護念,則一切天龍八部護法鬼神自然一律護持。我們儘管放心,生活統統交給佛菩薩,不必操心。這種說法初機同修聽了可能不會接受,也不敢作。第一是對此法門認識不夠清楚,第二是善根福德不夠。我初學佛時,章嘉大師對我說,你這一生專心修學弘揚佛法,自己身體生活方面都不要顧慮,一律由佛菩薩去安排,再清苦也無所謂,反正自己不必操心。我對章嘉大師非常尊敬,認真依教奉行,我得到一點好處一點自在,皆是章嘉大師的恩惠。「攝諸口業」,不說人家是非長短,說話不要粗魯,不要花言巧語。「住一切正語中」,亦即本份上的言語。不僅是在淨宗道場,即一般寺廟出家人彼此問對皆以阿彌陀佛答之,乃一切宗派法門通用的正語。

《解》以無漏慧。除身一切邪業。住清淨正身業中。名正業。

我們在造作時叫「事」,也稱行為,其結果就叫作「業」,以因果看,行與事是因,業是果,業有善惡,起心動念思惟想像是屬意業,意在造業,言語是口造業,身體造作是身業。中國人講禮節,禮是制度,一舉一動都要合乎禮節,維繫社會秩序,但不能過份,要恰到好處。現在這個時代,儒家的禮沒有了,佛門的威儀沒有了。我們無力挽救,但是要警覺,保持自己的節操。對人禮讓,自卑而尊人,不造一切惡業,利用這個身體,口念佛,心想佛,身拜佛,按儀規專修禮拜,拜中有觀想,夏蓮居老居士編的淨修捷要有拜佛法,只有三十二拜,在早晚課作亦甚好。

《解》以無漏慧。通除三業中五種邪命。住清淨正命中。名正命。

所謂「邪命」是為了名聞利養,即以不如法事以維生活均謂之邪命。現在的話即打知名度,第一、詐現異相奇特。「詐」是欺騙,「現」是故意表現與眾不同,目的在求得他人對其恭敬供養。第二、自說功德。對自己的修持作不實的表現,亦是為名聞利養。第三、占相吉凶。以看相算命作手段接觸大眾,希他人恭敬供養,視其為神明。第四、高聲現威。大言壯語而現威勢,以求利養。聽說有出家人喜歡罵人,經常以長者姿態教訓人,善知識章嘉大師和李炳南老師對任何人都是和顏悅色,一點架子沒有,他教訓一個人一定把學生叫到房間,對他一個人訓責。教訓一個人,乃是真正看得起他。第五、說所得利以動人心。以上五種在佛門中稱為邪命,我們要以清淨心遠離五種邪命。「住清淨正命中」即正常生活維持我們生命謂之「正命」。最要緊的要勤儉,生活愈簡單愈好,所求者少,容易得到,故不必貪求。在此社會保持平安度過,不遭大小橫逆之事,必須不造惡業,縱然前生已造惡業,今生諸惡莫作,沒有惡緣,不會結果,這不是一句口號。一生中儘量修善,福德天天增長,冤家債主不得其便。為善不必宣揚,免招嫉妒障礙。學佛人全心行善,應三輪體空,一無所求,方是正道。佛在世時,佛的從弟提婆達多想盡方法害佛,自己欲取而代之,佛弟子中亦有專門搗亂破壞僧團者。在中國最明顯的例子是五祖傳衣缽與惠能時,許多人不服氣,不但要把衣缽奪回還要加害於惠能。唐朝時人心淳厚,尚且如此。我們無福無德,與人無爭,於世無求,世人所爭的名聞利養我們都不要。我們所要的老實念佛,他們不要,各不相礙。

《解》以無漏慧相應。勤行精進。修涅槃道。名正精進。

大勢至菩薩教我們「淨念相繼」,能作到淨念相繼自然能夠「都攝六根」。「念」字是「今心」二字組成,就是現前的心,中國文字充滿了智慧,淨是清淨,清淨心中一個雜念都沒有,「不夾雜」即是沒有見思塵沙煩惱,「不懷疑」即是沒有無明,此即淨念相繼。在修學過程中用一句佛號作進修的手段,此句佛號是自性本具性德之總稱。換言之,一句阿彌陀佛即可以把我們自性喚醒過來,名號功德不可思議。「求生淨土」即是「修涅槃道」,此之謂正精進。


文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述