Minggu, 01 November 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 21



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 21

Bait Sutra :


           yòu   shè     lì        fó       bǐ      fó       shòu   mìng          
                        弗。                               

jí        qí       rén     mín             wú     liàng  wú     biān  
                                               

 ā       sēng   qí       jié               gù      míng  ā        mí     
                                                     

tuó                       
                 

Lagi pula Sariputra, usia Buddha Amitabha dan penduduk Alam Sukhavati adalah asamkheyakalpa tak terhingga dan tanpa batas, maka itu namaNya juga disebut Buddha Amitayus (Buddha Usia Tanpa Batas).



Penjelasan :
Bait sutra ini menjelaskan tentang usia Buddha dan penduduk di Alam Sukhavati adalah tanpa batas, sehingga disebut sebagai Buddha Amitayus (Buddha Usia Tanpa Batas).

Mengapa penduduk Alam Sukhavati dapat menikmati usia tanpa batas? Setiap hari berada bersama Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara, Bodhisattva Mahasthamaprapta dan para Bodhisattva calon Buddha serta para suciwan yang berkebajikan tinggi, memperoleh bimbingan dari Mereka, meskipun terlahir pada tingkatan terendah serta membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati, juga dapat mencapai Tiga Ketidakmunduran, dengan pemberkatan jasa kebajikan yang tak terhingga dari Buddha Amitabha, maka seluruh penduduk Alam Sukhavati menikmati usia tanpa batas.

Sewaktu menjalani pelatihan diri, Bhiksu Dharmakara mengikrarkan tekad bahwa kelak ketika dia mencapai KeBuddhaan, penduduk Alam Sukhavati seluruhnya menikmati usia tanpa batas. Kini dia telah mencapai KeBuddhaan dan tekadnya telah menjadi kenyataan, sungguh merupakan ikrar agung yang tiada taranya.

Bhiksu Dharmakara telah mengamati dan mempelajari alam para Buddha yang tak terhingga dan tanpa batas, dia menemukan bahwa ternyata usia para penghuni alam-alam tersebut ada yang berusia panjang dan ada yang berusia pendek, kalau begitu tentunya sulit untuk melatih diri dan mencapai hasil, barulah kemudian Bhiksu Dharmakara mengikrarkan tekad agung tersebut, dan kini dia telah berhasil mewujudkannya.  

 “Asamkheyakalpa”, “tak terhingga”, “tanpa batas”, semua ini adalah istilah dalam ilmu berhitung. Asamkheya dikalikan Asamkheya hasilnya adalah tak terhingga, tak terhingga dikalikan tak terhingga hasilnya adalah tanpa batas. Pada akhirnya adalah tak terbilang tak terbilang.

Maka itu apabila bisa terhitung keluar dalam bentuk angka, maka ini disebut sebagai masih terbatas. Ketika jodoh Buddha Amitabha dalam mengajari para makhluk telah usai, Beliau juga akan memasuki Parinirvana, kemudian Bodhisattva Avalokitesvara akan segera mencapai KeBuddhaan menjadi penerus, dan setelah Bodhisattva Avalokitesvara memasuki Parinirvana, maka Bodhisattva Mahasthamaprapta akan segera mencapai KeBuddhaan dan menjadi penerus, jadi di Alam Sukhavati takkan ada periode kekosongan tanpa Buddha.

Di Alam Sukhavati setiap insan memiliki usia tanpa batas sehingga semuanya pasti mencapai KeBuddhaan, jadi takkan ada periode kekosongan tanpa Buddha. Tidak seperti di alam saha ini, ketika Buddha Sakyamuni memasuki Parinirvana dalam usia 80 tahun maka harus menanti hingga kurun waktu yang begitu lama, kelak barulah Bodhisattva Maitreya turun ke dunia mencapai KeBuddhaan, harus menunggu 5,67 miliar tahun lagi.  

Selama periode kekosongan ini tanpa Buddha yang mendiami dunia ini. Dengan mengamati sedemikian maka Alam Sukhavati lebih sempurna. Di dalam sutra tercantum bahwa untuk mencapai KeBuddhaan diperlukan tiga Asamkheyakalpa besar, oleh karena melatih diri di alam ini ada maju mundurnya, majunya sedikit mundurnya banyak, maka itu sulit untuk berhasil.

Lain halnya dengan penduduk Alam Sukhavati, usianya tanpa batas juga tidak ada jodoh yang membuatnya mengalami kemunduran, hanya terus maju dan berkembang maka itu keberhasilan mudah diraih. Di dalam sutra disebutkan bahwa : “tempat para insan berkebajikan tinggi berkumpul berada bersama”. Maksud kata “para insan berkebajikan tinggi” adalah para Bodhisattva calon Buddha. Seluruh penduduk Alam Sukhavati, tak peduli yang terlahir pada tingkatan terendah sekalipun, namun semuanya memiliki segala keperluan yang serupa dengan Buddha Amitabha.

Melafal Amituofo adalah benih sebab, terlahir di Alam Sukhavati adalah buah akibat. Melafal sepatah Amituofo harus disertai didalamnya keyakinan dan tekad barulah bisa terjalin dengan Buddha Amitabha. Dengan terjalin barulah bisa menerima cahaya dan mukjizat dari Buddha Amitabha.

Saat menjelang ajal praktisi meninggalkan tubuh kasarnya dalam kondisi masih hidup, jadi bukanlah setelah menghembuskan nafas terakhir atau badan jasmani ini sudah mati barulah terlahir ke Alam Sukhavati. Detik-detik mendekati ajal, Buddha Amitabha akan datang menjemput, praktisi akan mengikuti Buddha dan terlahir ke Alam Sukhavati, ini adalah Pintu Dharma yang meraih keberhasilan dalam satu kehidupan saja, saya selalu berkata bahwa ini adalah Pintu Dharma tanpa kematian. Setelah sampai di Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan.

Setelah terlahir di Alam Sukhavati maka menyempurnakan kebijaksanaan dan kemampuan yang tak terhingga, mampu mengingat sanak keluarga dan sanak saudara pada kelahiran kelahiran yang lampau, menyelamatkan ayahbunda merupakan bakti terbesar, diri sendiri sudah terlahir di Alam Sukhavati, mendiang ayahbunda tak peduli ada di alam mana, kita juga mampu melihat di mana keberadaan mereka, juga merupakan kesempatan untuk mewujudkan bakti sempurna pada ayahbunda (yakni menyelamatkan ayahbunda ke Alam Sukhavati).

Tingkatan Bodhisattva yang tertinggi adalah Bodhisattva calon Buddha, Pintu Dharma ini adalah Pintu Dharma yang meraih keberhasilan dalam satu kelahiran, tak perlu menunggu hingga kelahiran kedua. Sedangkan Pintu Dharma lainnya, untuk mencapai KeBuddhaan diperlukan waktu selama tiga asamkheyakalpa besar, tidak tahu harus melewati berapa kali kelahiran dan kematian berputar dalam lingkaran tumimbal lahir.

Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa tingkatan kesucian pertama dari Aliran Theravada yakni Srotapanna, masih harus terlahir kembali sebanyak tujuh kali antara Alam Dewa dan Alam Manusia, barulah dapat mencapai Arahat. Tetapi sampai di Alam Sukhavati langsung mencapai Bodhisattva calon Buddha dan kemudian menyempurnakan KeBuddhaan. Banyak para praktisi senior jaman dulu, tak peduli itu adalah Bhiksu-Bhiksuni atau Upasaka Upasika, setelah memahami Pintu Dharma ini, tiada yang tidak menfokuskan diri melatih dan menyebarluaskannya.

Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi



佛說阿彌陀經要解講記
(二十一)

《經》又舍利弗。彼佛壽命。及其人民。無量無邊阿僧祇劫。故名阿彌陀。

《解》心性照而常寂,故為壽命。今徹證心性無量之體。故壽命無量也。法身壽命。無始無終。報身壽命。有始無終。此亦佛佛道同。皆可名無量壽。應身隨顯隨機。延促不等。法藏願王。有佛及人。壽命皆無量之願。今果成如願。別名無量壽也。阿僧祇。無邊。無量。皆算數名。實有量之無量。然三身不一不異。應身亦可即是無量之無量矣。及者。併也。人民指等覺以還。謂佛壽命。併其人民壽命。皆無量等也。

此段經文述說西方世界佛與人民之壽命甚長,均為無量,故稱阿彌陀。解文說:「心性照而常寂,故為壽命。今徹證心性無量之體,故壽命無量也。」此係由理論上說,西方人民為何有無量壽。禪家所講明心見性,「見」是「證」義。佛在大乘經上說,圓教初住菩薩即見性,已證得心性,而未究竟圓滿。以月為比,如月亮初見,稱為月牙。菩薩見性是一分一分見的,不是一下圓滿。阿彌陀佛是徹證,究竟圓滿的證。實在說分證亦是無量壽,何況圓滿。佛徹證無問題,凡夫與十惡眾生往生,業未消,如何證心性之體?在淨土三經中亦能明其狀況,因西方世界環境殊勝,完全無障礙。天天與阿彌陀佛觀音勢至等覺菩薩諸上善人聚會一處,受其薰陶,縱然下下品帶業往生即圓證三不退,此佛的無量功德加持,均為無量壽。法身是心性的本體,實在說不上壽命,無始無終。報身壽命有始無終,可以說每尊佛均是無量壽。今天所講的阿彌陀佛是應身佛,應身佛的壽命是隨願,依其在因地中所發的願,同時也隨機,他度化眾生之機緣,壽命長短不等。阿彌陀佛在因地上發的願與其他諸佛不同,他發的願是他將來成佛之後,他的國土人民均為無量壽。現在他成佛了,在果報上也實現了,此乃無比的大願,一般人想不到。他在因地上參觀考察了無量無邊諸佛剎土,見到壽命有長短,修行有難易,他才發這個大願,在一般修行過程中很不容易有這些念頭,果地上真兌現了。

「阿僧祇」、「無量」、「無邊」,皆算數上的名詞。在華嚴經上善財童子五十三參,參訪自在主童子,他是一位大科學家,也是一位數學家。他向善財說了數字,由基本數字個十百千萬算起,一共有一五六個單位,非用十進位法,而是倍倍相乘。阿僧祇是最後十個單位之第一位,阿僧祇乘阿僧祇是一個無量,無量乘無量是一個無邊。最後一個是不可說不可說。既然有算的方法,當然可以算出數字,能算出來,仍然有量,此指應身而言,而非法身報身。阿彌陀佛最後化緣盡時,也入般涅槃,將來由觀世音菩薩繼續成佛以繼其位,觀音滅後由大勢至繼位,佛佛繼承不斷。在如此漫長壽命中沒有一人不是圓滿成佛,達到真正的無量壽。西方世界確實與其他世界不同。其他世界均有佛前佛後,時間很長,如釋迦佛在世僅八十年,將來彌勒降生,要等五十六億七千萬年。在此期間無佛住世。由此觀察,西方世界就殊勝了。佛在大經中說成佛需三大阿僧祇劫,因為在此世界修行有退轉,進進退退,進少退多,故難成就,西方人壽長又無退緣,進展就非常快速。經上說:「諸上善人,聚會一處。」「諸上善人」皆是等覺菩薩,他們都是到西方後,在十劫之內修行成佛,佛在其他經典中無如此說。

「三身不一不異,應身亦可即是無量之無量矣」。這幾句話說的非常好,打破了我們在感情上的執著,他說的全是事實,亦如前面所說,我們看到西方極樂世界在十劫之中往生者皆能證得等覺位,即真正的無量,而不是有量的無量,說明我們到西方是有量的無量,而不多久即證得真正的無量之無量。西方世界確是平等世界,等覺以下乃至下下品往生者一切受用均與阿彌陀佛相同。

《解》當知光壽名號。皆本眾生建立。以生佛平等。能令持名者。光明壽命。同佛無異也。復次由無量光義故。眾生生極樂。即生十方。見阿彌陀佛。即見十方諸佛。能自度。即普利一切。由無量壽義故。極樂人民。即是一生補處。皆定此生成佛。不至異生。當知離卻現前一念無量光壽之心。何處有阿彌陀佛名號。而離卻阿彌陀佛名號。何由徹證現前一念無量光壽之心。願深思之。顯深思之。

下面三段的開示是大師的真知灼見,如果不是真有見地到這個境界,這幾句話說不出來。光明壽命所有名相術語均為教化眾生方便而建立的假名,雖是假名,而是恰合實際的情況。「生佛平等」,在此世界,理上平等,事上不平等,而在西方世界,事理均平等,故能令持名者,光明壽命同佛無異。我們現在還未到西方,一稱名號,即與佛相應,念佛是造因,生西是果報。念佛人在這一句佛號中必須有真信切願以持名才能相應。相應即可以接受佛的光壽感應。往生時是活著時候去的,不是死了才往生。見佛來接,隨佛而去,這是一生成就的法門,我常說這是不死的法門。到西方後一生成佛,就是在此一生成佛。

生到西方世界即等於生到十方一切諸佛剎土,見到阿彌陀佛即等於見到十方一切諸佛。這個事實,佛在其他經典未曾說過。「能自度,即普利一切」,「自度」即念佛往生。生到西方之後,具足無量智慧德能,能記得生生世世的家親眷屬,超度父母乃世間大孝,自己往生,過世父母無論在那一道,都能見到,亦是對父母盡孝的好機緣。

菩薩最高的果位是一生補處,此法門是當生成就的法門,不需要第二生。其他法門成佛須三大阿僧祇劫,不知需要經過多少生死輪迴。佛說小乘初果須天上人間七次往返才能證到阿羅漢。到達西方之後一生證得等覺與妙覺。許多古大德在家出家,宗門教下,當其明白此法門之後無不專修專弘。

最後一段開示是結歸到心性,叫我們多多想想阿彌陀佛徹證無量光壽的真心本性,起了個名字叫「阿彌陀佛」。「阿彌陀佛」就是真如本性無量光壽的名稱,所以說離了真如本性,名號就不存在,無量壽佛、無量光佛、阿彌陀佛都是真如本性的名號,名必有實,有一個實體在,離了心性就沒有名號,離了名號怎麼能徹證無量光壽的真如本性?此說明名實是一體,名是心性之名,心性是名之心性,是一不是二,這才是真正明白為什麼要念佛。雖然他有無量光壽,我們得不到受用。念一聲,真如本性無量光壽,如閃光一次,念一聲就透出來一次,念兩聲就閃兩次,不念,光就沒有了。所以古大德叫我們「淨念相繼」,必與阿彌陀佛感應道交。蕅益大師一再勸勉,叫我們深思之,深思之。


文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述