Jumat, 23 Oktober 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 09



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 9

Bait Sutra :

shè     lì        fó       bǐ      tǔ       hé      gù      míng 
                  弗,                               

wéi     jí        lè       qí      guó  zhòng  shēng            wú    
            樂?                                     

yǒu    zhòngkǔ                dàn    shòu   zhū      lè       gù    
                                          樂,       

míng   jí       lè                         
                             
         
“Sariputra, mengapa alam itu disebut Alam Sukhavati? Oleh karena para makhluk di alam itu tiada penderitaan, hanya menikmati kebahagiaan, sehingga disebut sebagai Alam Sukhavati”.



Penjelasan :
Di dalam isi sutra, setiap nama yang disebut oleh Buddha Sakyamuni mengandung makna agar setiap insan lebih menaruh perhatian bahwa bagian selanjutnya merupakan pembabaran Dharma yang amat penting. Buddha menyebut nama Sariputra lalu membabarkan bahwa : “Mengapa alam itu disebut sebagai Alam Sukhavati?”

Sariputra tidak menjawab karena ini merupakan kondisi batin KeBuddhaan. Sariputra belum mencapai KeBuddhaan sehingga tidak menjawab. Maka itu Buddha melanjutkan membabarkan bahwa para makhluk penghuni alam tersebut, tiada penderitaan tetapi hanya menikmati kebahagiaan, maka itu disebut sebagai Alam Sukhavati.

Buddha membabarkan bahwa di alam manusia ini terdapat lima jenis perasaan yakni susah, senang, khawatir, gembira dan upeksa (keseimbangan batin). Tubuh manusia merasakan susah dan senang, sementara pikiran merasakan khawatir dan gembira. Jika empat perasaan ini sudah tidak ada lagi, maka merasakan upeksa (keseimbangan batin). Keseimbangan batin ini hanya berlangsung untuk jangka waktu yang singkat, jika mampu mempertahankannya untuk jangka waktu yang panjang, inilah yang disebut dengan  “samadhi”.

Makhluk merupakan hasil perpaduan. Demikian pula dengan manusia juga merupakan hasil perpaduan, handuk dan sebagainya, tiada satupun benda yang bukan merupakan hasil perpaduan, tingkatan dibawah Bodhisattva calon Buddha, seluruhnya disebut sebagai makhluk.

Makhluk di alam saha merasakan siksaan yang lebih banyak daripada kebahagiaan, batin yang tertekan. Bila tidak merasakan siksaan maupun kebahagiaan maka batin berada dalam kondisi yang seimbang (upeksa).

Di dalam sutra ada disebutkan “Delapan Jenis Penderitaan”, yaitu “lahir, tua, sakit, mati, keinginan yang tak tercapai, berpisah dengan yang dicintai, berkumpul dengan yang dibenci dan terikat oleh kondisi Panca Skandha.      

Penderitaan lahir, Buddha membabarkannya di dalam sutra dengan amat jelas, kesadaran (vijnana) berada di dalam kandungan ibunda selama 10 bulan, keadaannya serupa dengan berada di dalam Neraka. Bunda minum segelas air sejuk, maka akan merasakan seperti berada di dalam Neraka Es Membeku, bunda minum segelas air panas, maka merasakan seperti berada di dalam Neraka Kepanasan. Setelah keluar dari kandungan ibunda, lahir ke dunia, melupakan semua siksaan tersebut.

Saat mengalami proses kelahiran adalah bagaikan berada di dalam Neraka Jalan Sempit, begitu bayi keluar dari kandungan dan bersentuhan dengan udara di luar, adalah bagaikan Neraka Angin Pisau. Siksaan hari tua dan sakit telah berada di hadapannya, setiap insan pasti akan mengalami siksaan yang serupa.

Ketika meninggal dunia, kesadaran (vijnana) nya akan memisahkan diri dari tubuh jasmaninya, bagaikan kura-kura hidup yang dilepaskan dari cangkangnya. Praktisi yang benar-benar memiliki ketrampilan melatih diri, takkan mengalami siksaan hari tua dan sakit, saat usia tua tubuhnya masih sehat, saat menjelang ajal mengetahui kapan waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, tanpa diserang penyakit dan meninggal dunia dengan damai.

Selanjutnya penderitaan yang ke-5 adalah keinginan yang tak tercapai. Impian yang terlalu banyak tapi tak berdaya diwujudkan. Yang ke-6 adalah berkumpul dengan yang dibenci. Musuh berbuyutan yang tidak ingin dilihat tapi bisa ketemu juga. Yang ke-7 adalah berpisah yang orang yang dicintai. Orang yang dicintai akan meninggal dunia.

Yang ke-8 adalah terikat pada kondisi Panca Skandha, Panca Skandha adalah rupa (tubuh jasmani), vedana (perasaan), samjna(pencerapan), samskara (bentuk-bentuk pikiran) dan vijnana (kesadaran). Panca Skandha merupakan benih sebab dan tujuh penderitaan sebelumnya merupakan buah akibatnya.

Kebahagiaan di alam manusia hanya berlangsung sekejab, penderitaan adalah nyata adanya sedangkan kebahagiaan hanyalah bersifat semu, bahagia bisa berubah jadi derita, sedangkan derita tidak bisa berubah jadi bahagia. Umpamanya menari adalah kebahagiaan, tetapi jika disuruh menari tiga hari tiga malam, maka kebahagiaan berubah jadi penderitaan. Tiga hari tidak makan adalah siksaan, diperpanjang hingga tujuh hari akan lebih tersiksa, takkan berubah jadi kebahagiaan.

Kehidupan manusia diliputi oleh ketidakkekalan (anitya), tubuh jasmani manusia detik demi detik terus berubah menjadi tua dan lemah. Sejak terlahir jadi bayi hingga masuk ke liang kubur, perubahan ini takkan pernah berhenti, meskipun hanya untuk sesaat saja.

Di Alam Sukhavati tidak terdapat delapan jenis penderitaan, penderitaan dan kebahagiaan merupakan dualisme yang saling bertentangan, di Alam Sukhavati takkan terdapat dualisme ini. Kondisi batin tersebut merupakan sesuatu yang menakjubkan tak terbayangkan, kita bukan hanya tidak bisa melukiskannya dengan kata-kata, bahkan juga tidak mungkin bisa membayangkannya.

Jaman dulu Master Ci Yun yang hidup pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong (1711-1799, kaisar ke-6 Dinasti Qing), membuat perbandingan antara Alam Sukhavati dan alam saha sebagai berikut, di alam saha tidak bertemu dengan Buddha adalah penderitaan, terlahir di Alam Sukhavati, bunga bermekar bertemu Buddha adalah kebahagiaan. Di alam saha untuk dapat mendengar pembabaran Dharma secara langsung dari Buddha merupakan kesempatan yang sulit diperoleh, sementara di Alam Sukhavati tentu saja mudah. Di alam saha mudah dijerat oleh papamitra (sahabat yang jahat), sehingga tidak bisa terfokus melatih diri, sementara di Alam Sukhavati para insan yang berkebajikan tinggi berkumpul bersama-sama.


Jaman dulu, manusia masih lugu, etika moralnya masih tebal, sehingga mudah tercerahkan. Terhadap Hukum Karma dapat memahami dengan jelas sehingga dalam segala tindakan begitu berhati-hati. Orang jaman sekarang menjunjung tinggi kemajuan tehnologi, menganggap Hukum Sebab Akibat hanyalah kepercayaan takhayul, sehingga merusak etika moral dan hubungan manusia yang beradab, dan Hukum Karma bukanlah merupakan hal yang tidak ada bila anda tidak percaya atau ada bila anda percaya. Pepatah berkata : “Kebajikan dan kejahatan pasti ada balasannya, bukan tidak ada balasannya, hanya saja waktunya belum tiba”.

Penghuni Alam Sukhavati bebas berjelajah ke seluruh alam para Buddha lainnya tanpa rintangan. Sandang pangan terpenuhi sesuai dengan keinginan masing-masing. Sesungguhnya penghuni Alam Sukhavati tidak memerlukan makan dan minum lagi, tetapi oleh karena insan yang baru terlahir di Alam Sukhavati masih memiliki tabiat makan dan minum sehingga masih memiliki keinginan makan dan minum, untuk memenuhi kebiasaannya.

Di Alam Saha bagi mereka yang memiliki karir dan kepentingan yang sama seringkali timbul iri hati, sedangkan di Alam Sukhavati, seluruh penghuninya melatih diri bersama-sama dengan satu tujuan yang sama yakni mencapai KeBuddhaan.

Membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo. Membangkitkan keyakinan maksudnya adalah yakin adanya Buddha Amitabha dan Alam Sukhavati. Segenap hati berniat terlahir ke Alam Sukhavati bertemu dengan Buddha Amitabha adalah tekad. Dengan keyakinan dan tekad ini melafal Amituofo, inilah yang disebut dengan pengamalan. Akar kebajikan dan berkah kebajikan dari melafal Amituofo adalah serupa dengan Buddha. Seluruh Buddha di sepuluh penjuru alam dari tiga masa, pada akhirnya juga akan melafal Nama Buddha untuk mencapai KeBuddhaan.

Keistimewaan Alam Sukhavati bukanlah terletak pada tiga tingkatan tanah suci ke atas, namun sebaliknya terletak pada tanah suci tingkatan paling bawah yakni “Tanah Suci Kediaman Insan Awam dan Suci”.

Menghindari penderitaan dan memohon kebahagiaan merupakan hal yang umum bagi manusia. Pepatah mengatakan bahwa apa yang diperoleh pada masa kehidupan sekarang merupakan hasil perbuatan di masa kehidupan lampau. Baik kaya maupun miskin, usia panjang maupun pendek telah ditetapkan dari hasil perbuatan di masa kehidupan lampau, memohon-mohon hanyalah khayalan belaka. Memohon perlindungan pada Dewa, memohon agar Kaisar Langit menurunkan berkah, ini juga adalah kepercayaan takhayul.

Buddha mengajari kita, jika ingin memperoleh balasan yang baik, hanya bisa diperoleh dengan memupuk berkah dan menimbun kebajikan. Dengan menanam benih baru bisa memperoleh buahnya, Dana Materi (Amisa Dana) berbuah kekayaan,  Dharma Dana membuahkan kecerdasan dan kebijaksanaan, Abhaya Dana (menghilangkan ketakutan di hati para makhluk) berbuah kesehatan dan usia panjang. Tidak boleh kikir dan tamak akan harta kekayaan.

Melafal Amituofo merupakan berkah kebajikan yang terbesar tiada taranya, buah akibat dari melafal Amituofo dapat melampaui enam alam tumimbal lahir, terlahir di Alam Sukhavati mencapai KeBuddhaan.


Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi




佛說阿彌陀經要解講記
(九)

《經》舍利弗。彼土何故名為極樂。其國眾生。無有眾苦。但受諸樂。故名極樂。

《解》眾生是能受用人。等覺以還皆可名。今且約人民言。以下下例上上也。娑婆苦樂雜。其實苦是苦苦。偪身心故。樂是壞苦。不久住故。非苦非樂是行苦。性遷流故。彼土永離三苦。不同此土對苦之樂。乃名極樂。

經中凡是提某人的名字是令人注意,下面有很重要的開示。佛叫著舍利弗說:「彼土何故名為極樂?」舍利弗並未答話,因為這是佛果地上的境界。舍利弗未成佛,他無話可答。於是佛繼續說,那個世界眾生,無有眾苦但受諸樂,故名極樂。佛說我們這個世界有五種受,苦、樂、憂、喜、捨。身有苦、樂兩種受,心有憂、喜兩種受,如無以上四種受,就是「捨」受。捨受是短暫的,如保持長久就是「定」。雖然到了四禪八定還是捨受,而非三昧。如超過八定到九次第定就超越三界了。

「眾生是能受用人」,「眾緣和合而生者」謂之「眾生」。人是眾緣和合而生,毛巾也是眾緣和合即生,無有一法不是眾緣和合,等覺以下皆謂之眾生。九法界除六道外,聲聞緣覺菩薩皆為佛的學生,五十一個位子,等覺最高。在西方享受是平等的,西方世界之外,九法界眾生享受皆不平等。娑婆世界苦多樂少。苦是身心都受到壓力,樂的時間不久謂之壞苦。非苦非樂是捨受,心不能常保謂之行苦。經中說三苦八苦。八苦是「生、老、病、死、求不得、愛別離、怨憎會、五陰盛」。生苦,佛在經中說的非常透徹,神識在母腹中十月,感受如在地獄。母飲一杯涼水,如在寒冰地獄,飲一杯熱水,如在八熱地獄。出去之後把前世的事情忘得一乾二淨。出生時如夾山地獄,出來一接觸空氣,如風刀地獄。病苦老苦擺在眼前,人人皆有直接間接的感受。死時神識離開身體,如生龜脫殼。學佛有真工夫的人,老病死皆無,年老體健,臨終預知時至,無疾而終。以上是生老病死四苦。第五是求不得苦。欲望太多,無法達到。第六、怨憎會苦。冤家對頭,不想碰頭,偏偏遇到。第七、愛別離苦。心愛的人要生離死別。第八、五陰熾盛苦。五陰是「色、受、想、行、識」,即生理與心理的造作。五陰是因,前面七種苦是果。

「樂是壞苦,不久住故」。如麻醉劑,苦是真的,樂是假的。樂會變苦,苦不能變樂。例如跳舞是樂,連跳三天三夜,樂變為苦。三天不吃飯,苦不堪言,到了七天,更苦,絕不會變樂。非苦非樂固然好,但有行苦,俗云「青春不住」,剎那剎那衰老。說真話,從生下那一天就一直往墳墓奔馳,從無暫息。極樂世界永離八苦,苦樂是相對的,西方苦樂均無,乃名極樂。這種境界不可思議,我們不但說不出來,而且想像不到。極樂的境界在華嚴經中說的最詳細,讀華嚴可以想像西方的殊勝莊嚴。過去慈雲灌頂法師,清乾隆時人。著作甚豐,將娑婆與極樂比較,以苦樂言,此土遇不到佛是苦,往生西方後花開見佛是樂。此土聞法很難,西方六塵說法。此土惡友牽纏,不能稱心修道,西方有諸上善人,聚會一處。


《解》一往分別。同居五濁輕。無分段八苦。但受不病不老。自在遊行。天食天衣。諸善眾會等樂。方便體觀巧。無沉空滯寂之苦。但受遊戲神通等樂。實報心觀圓。無隔別不融之苦。但受無礙不思議樂。寂光究竟等。無法身滲漏。真常流注之苦。但受稱性圓滿究竟樂。然同居眾生。以持名善根福德同佛故。圓淨四土。圓受諸樂也。復次。極樂最勝。不在上三土。而在同居。良以上之。則十方同居。遜其殊特。下又可與此土較量。所以凡夫優入而從容。橫超而度越。佛說苦樂。意在於此。

「一往」即大概也。說明西方四土大概狀況。「同居五濁輕」,此以西方世界與娑婆比較而言。帶業往生之人,見思雖伏而未斷,確有帶過去的五濁,然而比較輕。輕的程度,人天乘不能與其相比,「無分段八苦」,「分段」為階段,就大的分,一生為一階段,來世又一階段,此指輪迴。若細分之,一剎那為一階段,剎那生滅,遷流不息。

古時環境單純,人心厚道,容易覺悟。對於善惡因果報應,耳熟能詳,起心動念均甚小心。現代人認為科學昌明,從前所說善惡有報都屬迷信,以致道德淪喪,世風日下。此種事絕非信則有不信則無。俗語說:「善有善報,惡有惡報,不是不報,時刻未到。」「自在遊行」,在此世界旅遊,雖無區域限制,但須簽證,且只限於地球。生西以後可到任何國土,與世間比幾如天壤。「天食天衣」,西方物質生活一切衣食供應,隨心所欲。西方人本不需要飲食,因眾生無始劫來飲食已成習慣,仍有吃飯念頭,養成習氣。「諸善聚會」,古德說,人世間生活最可怕的是同行,同行是冤家,有利害關係,難免彼此嫉妒。西方善人相聚,一心修道,並無諸苦而有四土之樂。

「方便體觀巧」。方便有餘土之人已斷見思,念佛工夫深,得事一心不亂。「體觀」是智慧更高,領悟力強,知萬法皆空,一切法了不可得。在娑婆世界小乘人修到此種境界謂之入偏真涅槃。宇宙人生的真相要由三方面體相用去觀察,體是空的,絕得不到,相是有的,可以享受,要用中。中國古聖先賢會用中。佛家謂之「中道」,儒家謂之「中庸」。佛說凡夫用有,故感受諸多煩惱。小乘人用空,常在定中,不起作用,因而沉空滯寂。菩薩會用中,兩邊不著,非常活潑,但受遊戲神通等樂。

「實報心觀圓」。實報莊嚴土用中,前面講的次第三觀,有次第,有等差,空假中三觀,就有隔別不融之苦,大乘菩薩如此。一心三觀即無此現象,任拈一法即空即假即中,三第圓融,無隔別不融之苦,即華嚴講的「理事無礙,事事無礙」。菩薩同我們打成一片,合光同塵,而受用完全不同,我們六根接觸外面境界有苦樂憂喜捨,菩薩沒有,已入不思議無障礙境界。

「寂光究竟等,無法身滲漏,真常流注之苦」。寂光土是四土中之最高者。「法身滲漏」即真如本性上的煩惱尚未去得乾淨。佛法講真妄,真是本有,妄是本無。華嚴說:一切眾生皆有如來智慧德相,但以妄想執著而不能證得。佛這一句話把我們凡夫的病根說出來了。佛法的修學不過是把妄想執著除掉而已。但求去妄,切莫覓真。執著發展為我執,破我執即證阿羅漢。換言之,如有我執即不能出三界。如有法執即不能見性。佛法大小乘法門皆可幫助人出三界。我執發展成煩惱障,法執發展成所知障,佛法自始至終破二執而已。方便土以上我執沒有了,同居土我執還有。我執沒有,法執破大部份,還有一點殘留,即謂之「法身滲漏」。寂光土法執斷盡,真如本性圓滿顯現,他的受用是「稱性圓滿究竟樂」。大乘實報土的菩薩,理一心不亂,破一品無明,證一分法身,圓初住菩薩與佛均可謂之「稱性」,一個圓滿,一個不圓滿,但都稱性。此四土苦樂之大概。

「然同居眾生,以持名善根福德同佛故,圓淨四土,圓受諸樂也」。這幾句解文要牢牢記在心裡,乃一切經論法門所無,此經為一切佛經中稱為第一經就是這個道理。我們是帶業往生,此業即我執法執,所用方法是信願持名。對於阿彌陀佛以及西方世界絕對相信,是信。一心一意嚮往西方想見阿彌陀佛,是願。具如此信願,念這一句佛號,是持。持名念佛之善根福德即同阿彌陀佛與釋迦佛。十方三世一切諸佛最後修行成佛都是念佛成佛的。

「圓淨四土」,圓是圓滿,一絲毫欠缺都沒有。等覺菩薩尚有一品生相無明未破,不能稱圓滿,而我們帶業往生即能圓淨四土,圓受諸樂。蕅益大師說這種話是否過份,請各位念無量壽經第六章四十八願,看看是否如此,大師所說是根據經典來的。我們今天遇到這部經真是千載難逢的機會,值得慶幸。

「極樂最勝,不在上三土,而在同居」。佛為什麼說極樂最勝,厭苦求樂乃人之常情。俗謂一飲一啄,莫非前定。富貴窮通乃至生死,皆有定數。求是妄想,求神明保佑,求上帝降福,都是迷信,無濟於事。佛教我們欲求好報,唯有修福積德。修因即能得果,施財得財富,施法得聰明智慧,施無畏得健康長壽。不可吝財亦不可貪財。此世間的小因小果,念佛是最上無比的大福德,直接把阿彌陀佛無量劫修行的善因善果作為我們現在的修因,念佛的果報可以超越六道輪迴,生到西方即身成佛。十方一切佛剎均有四土,其中凡聖同居土若與西方之同居土比就稍遜一籌。娑婆世界凡夫想超越六道是一樁非常困難之事,煩惱斷盡才能超越。四禪八定可以控制煩惱不起作用。四空之最高天非想非非想天可控制八萬大劫,皆屬世間禪定,到了九次第定成阿羅漢才能出三界,實在不容易。如今只要具足信願行,老實念佛,即可橫超,不必經過四禪八定,萬修萬人去。縱然造五逆十惡,如果報尚未現前,仍然可以從容優入西方世界。
   
文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述