Selasa, 27 Oktober 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 15D



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 15D

Kelompok ke-6 dari Bodhipaksika adalah Sapta bodhyanga (Tujuh faktor pencerahan).

1.    Dharma Pravicaya Sambodhyanga

Dalam memilih pintu Dharma haruslah menggunakan prajna (kebijaksanaan), janganlah menuruti perasaan, karena pintu Dharma tersebut belum tentu sesuai dengan kemampuan sendiri. Jika salah memilih pintu Dharma maka hanya akan menyia-nyiakan waktu dan tenaga.

Insan yang memiliki akar kebajikan dapat membangkitkan keyakinan, insan yang memiliki berkah kebajikan mau melatihnya, orang yang tulus dan setia mudah meraih keberhasilan.

Praktisi yang berhasil terlahir ke Alam Sukhavati adalah dengan mengandalkan akar kebajikan dan berkah kebajikan. Hati mereka penuh ketulusan dan rasa hormat, setelah mendengar Pintu Dharma ini timbul keyakinan, mereka percaya Buddha dan Bodhisattva takkan mengelabui para makhluk. Ketulusan merupakan rahasia keberhasilan melatih diri.

Jika menyinggung tentang kaum intelektual maka ini merupakan persoalan besar. Kaum intelek tidak bisa menerima begitu saja sebuah ajaran tanpa bukti-bukti yang jelas, jika tidak demikian, maka mereka takkan serius melatih diri. Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma selama 49 tahun di dunia ini adalah demi membangun keyakinan di hati kaum intelek, agar mereka dapat menghapus keraguan dan mencapai pencerahan.

Dengan prajna (kebijaksanaan) untuk mengamati dunia ini, memahami fakta dari Dharma duniawi, maka takkan menyia-nyiakan waktu untuk melakukan hal-hal yang tiada kaitannya. Andaikata diri sendiri tidak sanggup menentukan pilihan pada pintu Dharma maka Buddha Sakyamuni dengan maitri karunaNya memperkenalkan pada kita Pintu Dharma Pelafalan Amituofo.

Di dalam Mahavaipulya mahasamghata Sutra, Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa pada periode Saddharma (Dharma Sejati/Dharma Murni), pengamalan sila merupakan yang paling unggul, sedangkan pada periode Saddharma-pratirupaka (Dharma Kembaran yang mirip dengan Dharma Sejati), melatih Dhyana merupakan yang terunggul, sedangkan pada periode Saddharma-vipralopa (Akhir Dharma), melatih Ajaran Tanah Suci merupakan yang terunggul.

Di dalam Sutra Usia Tanpa Batas, Buddha Sakyamuni membabarkan bahwa, pada masa berakhirnya Dharma dimana semua sutra sudah hilang dari peredaran, Buddha akan melindungi Sutra Usia Tanpa Batas sehingga masih bisa beredar selama seratus tahun lamanya.

Sutra Usia Tanpa Batas dan Amitabha Sutra adalah serupa, Sutra Usia Tanpa Batas adalah Amitabha Sutra yang tebal sedangkan Amitabha Sutra adalah Sutra Usia Tanpa Batas yang tipis. Asalkan mau melatihnya pasti dalam satu kelahiran mencapai KeBuddhaan.

Sejak jaman dahulu kala Guru sesepuh dan praktisi senior dengan menuruti bait yang tercantum di dalam sutra membuat pembagian periode Dharma yang dimulai sejak Buddha Sakyamuni memasuki Parinirvana, setiap periode adalah 500 tahun.

500 tahun pertama pengamalan sila yang terkokoh, 500 tahun kedua metode Dhyana yang terkokoh, 500 tahun ketiga pendidikan yang terkokoh, merupakan masa kejayaan Agama Buddha di Tiongkok yakni masa Dinasti Sui dan Tang. Pada periode ini para praktisi suka melakukan penelitian, sehingga bermunculan banyak hasil karya. 500 tahun keempat vihara dan kelenteng yang terkokoh, praktisi sejati semakin berkurang, hanya kelihatan vihara dan kelenteng saja. 500 tahun kelima adalah perseteruan terkokoh, pada periode ini banyak bermunculan perseteruan.

Maka itu Master Ou Yi menasehati kita agar mengikuti apa yang diajarkan oleh para Buddha kepada kita yakni membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo. Bahkan seluruh Buddha di sepuluh penjuru dari tiga masa, juga memberi nasehat yang senada agar semua makhluk bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

2.    Virya Sambodhyanga (Ketekunan)

Bodhisattva Mahasthamaprapta mengajari kita untuk “mengendalikan enam landasan indriya, dengan pikiran suci melafal Amituofo”, ini adalah ketekunan (virya).

Lima indriya (mata, telinga, hidung, lidah dan kulit) tidak bisa membeda-bedakan. Tetapi kesadaran ke-6 (mano vijnana) yang berfungsi membeda-bedakan, baik buruk, cantik jelek dan sebagainya. Contohnya mata bisa melihat tetapi tidak bisa membeda-bedakan. Kita menggunakan metode melafal Amituofo untuk menghapus perbedaan dan kemelekatan.

Sepatah Amituofo ini sungguh tak terbayangkan, Buddha Sakyamuni membabarkan Avatamsaka Sutra, pada akhirnya juga melafal Amituofo. Buddha Sakyamuni membabarkan Saddharma Pundarika Sutra, pada akhirnya juga melafal Amituofo, bahkan seluruh pintu Dharma pada akhirnya juga melafal Amituofo, Aliran Dhyana (Aliran Zen) yang begitu berjaya di Tiongkok, kebaktian sore mereka adalah membaca Amitabha Sutra dan melafal Amituofo.

Setiap praktisi yang tidak sudi mengikrarkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, guru sesepuh berkata, orang begini tidak jelas akan Buddha Dharma yang dipelajarinya sendiri.  

Jangan melatih pertapaan keras, umpamanya memaksakan diri untuk berpuasa, lewat tengah hari sudah tidak mengkonsumsi makanan padat lagi, Aliran Theravada amat menitikberatkan pada puasa ini, lewat tengah hari masih boleh mengkonsumsi gula gula atau bonbon, minum susu dan minuman lainnya yang tidak mengandung endapan atau ampas.

Aliran Mahayana menjunjung pola makan vegetarian, tujuannya adalah mengembangkan maitri karuna. Daging pada jaman sekarang mengandung banyak virus penyakit.

3.    Priti Sambodhyanga (Kegembiraan)

“Sukacita dalam Dharma”, sukacita ini mengalir keluar dari dalam batin. Dengan ketulusan dan penuh hormat membaca sutra, menemukan banyak makna-makna yang tersirat, inilah sukacita dalam Dharma. Kegembiraan dalam belajar merupakan kenikmatan tertinggi dalam kehidupan manusia.

Kitab klasik Konfusius hanyalah ditujukan untuk perdamaian dunia tetapi tidak bisa keluar dari Triloka, sedangkan melafal Amituofo adalah melampaui seluruh pintu Dharma Mahayana. Maka itu mempelajari pintu Dharma lainnya adalah menyia-nyiakan waktu dan tenaga saja.

Kesempatan selama kalpa yang tak terhingga, yang sulit ditemukan ini, kini telah berjodoh dengannya, maka itu harus melatih diri dengan serius, semakin melafal semakin mendalam pencerahannya, semakin mempelajarinya maka keyakinan hati untuk terlahir ke Alam Sukhavati semakin menyeluruh. 

Praktisi Aliran Sukhavati menuruti ajaran yang tercantum di dalam Sutra Usia Tanpa Batas dan Amitabha Sutra, tetapi Amitabha Sutra tidak terlalu mudah dipahami, untunglah ada penjelasann yang ditulis oleh Master Lian Chi dan Master Ou Yi, amat membantu kita dalam belajar.

4.    Prasrabdhi Sambodhyanga

Ketenaran dan keuntungan di dunia ini adalah khayalan semu, orang awam duniawi berbuat kebajikan ada maksud terselubung, bukanlah yang tanpa syarat. Jika tidak ada keuntungannya, dia takkan melakukannya. Sedangkan Buddha dan Bodhisattva maha maitri maha karuna, maitri karunaNya ada penambahan kata “maha”, oleh karena Mereka melakukan kebajikan adalah tanpa syarat. Segala kebajikan yang ada syaratnya adalah munafik penuh kepura-puraan.

Segala sesuatu muncul dari pikiran, apa yang dipikirkan maka itulah yang terwujud. Kebanyakan manusia setelah meninggal dunia jatuh ke tiga alam penderitaan, karena yang ada di pikirannya adalah ketamakan maka jatuh ke alam setan kelaparan, bila yang dia pikirkan adalah kebencian maka jatuh ke alam neraka, bila yang dia pikirkan adalah kebodohan, tidak tahu membedakan benar dan salah, mengambil kebijakan secara membabi buta, jatuh ke alam binatang.

Melafal Amituofo memikirkan Buddha Amitabha pasti mencapai KeBuddhaan. Tetapi jika melafal Amituofo sambil memikirkan lobha, dosa, moha, maka juga punya jatah jatuh ke tiga alam penderitaan, Alam Sukhavati gagal dituju. Setelah memahami hal ini maka melepaskan semua kemelekatan, mengerahkan segenap usaha melafal Amituofo, kelahiran ini juga harus berhasil melampaui Triloka.

Bersamaan ini pula, menuruti jodoh membantu orang lain agar tercerahkan, menjauhi penderitaan memperoleh kebahagiaan, ini adalah hati maha maitri karuna diri sendiri, melakukannya tanpa syarat apapun, sesungguhnya ini adalah kewajiban dasar yang harus kita kerjakan, oleh karena semua makhluk adalah satu kesatuan dengan diriku. Ibarat ayahbunda yang menyayangi putra putrinya, tanpa syarat apapun.

5.    Upeksa Sambodhyanga

Dengan melepaskan segala nafsu keinginan, ketenaran dan keuntungan, semua khayalan semu, setelah melepaskan semua ini, takkan mengenangnya kembali, inilah yang disebut dengan “Upeksa”.
  
6.    Samadhi Sambodhyanga (Konsentrasi)

Menjauhi segala perbedaan dan kemelekatan, pasti takkan terpengaruh oleh kondisi luar, maka dengan sendirinya samadhi akan tercapai. Samadhi merupakan stasiun di tengah jalan, jadi bukanlah tujuan yang sebenarnya. Lagi pula pencapaian samadhi itu tidak boleh dipamerkan kepada orang lain.

Praktisi pelafal Amituofo yang telah mencapai kemajuan batin takkan berhenti melafal, tetapi akan terus melafal dan melafal, jangan membandingkan diri dengan orang awam, namun senantiasa membandingkan diri dengan Buddha dan Bodhisattva, agar jangan timbul kesombongan, selamanya memelihara kerendahan hati, menghormati semuanya, inilah Samadhi Sambodhyanga.

7.    Smrti Sambodhyanga (Perhatian)

Penyakit batin yang umumnya diderita oleh para praktisi tak lain adalah mengantuk dan mengeluh kelelahan, tidak bersemangat. Baru saja memulai melafal Amituofo mulutnya sudah menguap. Karena itu samadhi dan prajna harus dilatih bersamaan. Samadhi dapat menumpas rasa kantuk, prajna (kebijaksanaan) dapat mencerahkan hati yang galau.

Bila rasa kantuk menyerang saat melafal Amituofo, maka cobalah berjalan pelan sambil mengelilingi ruang kebaktian sambil melafal Amituofo, atau juga boleh melakukan namaskara sambil melafal Amituofo, atau juga boleh merenungkan Buddha Amitabha yang begitu tekun melatih diri, berusaha meneladaniNya.

Kebaktian bersama pelafalan Amituofo bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang bagus untuk para praktisi. Tetapi masa kini vihara besar sudah berubah menjadi tujuan wisata, setiap hari bus wisata yang datang pergi tiada hentinya, sulit untuk memperoleh ketenangan.

Maka itu jaman sekarang jika ingin serius melatih diri lebih baik di rumah saja, sekarang banyak beredar kaset ceramah dan mesin pelafalan Amituofo, jadi sekarang sudah lebih leluasa daripada tempo dulu. Ajaklah beberapa sahabat seDharma untuk melakukan kebaktian bersama.

Para praktisi yang mengikuti kebaktian di vihara kami di Dallas, terbagi atas tiga aktivitas, pradaksina (berjalan pelan sambil mengelilingi ruang kebaktian sambil melafal Amituofo), melakukan namaskara sambil melafal Amituofo, duduk bermeditasi sambil melafal Amituofo. Masing-masing praktisi melakukan aktivitas yang disukainya tanpa mengganggu yang lainnya. Tidak ada pemimpin kebaktian, hanya memutar mesin pelafal Amituofo, suara lafalan Amituofo tidak terputus. Ketika para praktisi masuk ke ruang kebaktian, tidak boleh bercengkerama, meskipun saling mengenal juga tidak perlu menyapa atau memberi salam, keseluruhannya mengikuti suara lafalan Amituofo dan melafal Amituofo, sama sekali tidak ada tekanan.

Jika masih saja banyak bermunculan bentuk-bentuk pikiran, hati galau dan tidak bisa tenang, ini adalah tabiat sejak kalpa tanpa awal, maka dalam kehidupan keseharian melatih Prasrabdhi Sambodhyanga (Ketenangan), Upeksa Sambodhyanga (keseimbangan batin) dan Samadhi Sambodhyanga (konsentrasi), senantiasa berada dalam keseimbangan, sehingga dapat terfokus.

Meskipun dalam waktu sekejab tidak bisa mengikis tabiat itu, tetapi tidak boleh tergesa-gesa, tidak boleh memaksakan diri, jiwa raga harus senantiasa bersukacita, semakin belajar hati semakin suci, kian hari kekotoran batin kian berkurang, kebijaksanaan berkembang, ini baru betul.


Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi




佛說阿彌陀經要解講記
(十五)
  
《解》七菩提分。亦名七覺分。智慧觀諸法時。善能簡別真偽。不謬取諸虛偽法。名擇法覺分。

「菩提」梵語,「覺」義。其作用是防止行者在修學過程中發生障礙。智慧由根力中產生,前面五根五力最後一個皆為智慧。如果無根無力即無法區分一切法之真妄。談到真妄,包括很多,如是非、邪正、善惡、偏圓,均在其中,必須有真實智慧才能簡別所要學的法門。對於自己的根性也要用智慧觀察,不能感情用事。因為法未必能契合自己的根性。諸法包括世出世法,三十七道品中前面三科——四念處、四正勤、四如意足,易懂易學。此處難懂,難學,因為我們沒有真實智慧,一切諸法真妄邪正不易辨別,往往選錯了法門,精力時間都浪費了。能早日回頭還好,如執迷不悟,一生難有成就。若無智慧而真有善根福德者,亦能成就。有善根之人能信,有福德之人肯修,老實忠厚人容易成就。淨宗自古至今念佛往生者,一大半以上均憑善根福德而能成就,心地真誠恭敬,聽此法門相信聖言量,佛菩薩祖師大德不會騙人,「老實」就是成功的密訣。說到知識份子就麻煩了。一定要把事情搞清楚否則他不能完全相信認真修學。佛當年在世說法四十九年講經三百餘會,專為這些人建立信心,破迷開悟。由智慧觀察世間,了解世法的真相,就不會浪費時間作些不相干的事情,無論造善業或造惡業都是造六道輪迴之業。佛教我們斷惡修善,此善非善惡之善。善惡是相對的,兩邊都離掉謂之真善。在日常生活之中有好事也有壞事。起念造作必落一邊,縱然作一切善事,心中不要落印象,世間利益眾生之事儘量去作,心中保持清淨,作到三輪體空。學佛一切法門皆善,佛所說一切大小乘經典都能使人圓成佛道,理上說如此,而在事上個人根性不同。佛當年教化眾生,來者不拒,去者不留,沒有教科書,也無經本,在大會中隨問隨答。當機者聽了就獲益,根基厚薄與其得益深淺成正比例,如有幸值佛,親聆法音,可能聞後開悟而證果。後世眾生與佛的緣即差一等。佛滅後弟子們結集佛所說法成為經律論三藏,後世人讀之,冷靜思惟,自己的根性與佛所說的法門契合否?如自己沒有選擇法門的能力,佛特別慈悲教我們修念佛法門。佛在大集經中說,正法時期戒律成就,像法時期禪定成就,末法時期淨土成就,等於給眾生授記。佛在無量壽經中說,末法到最後一切經典滅盡,還保留無量壽經住世一百年,無量壽經與阿彌陀經是同一部經,無量壽經稱為「大本」,阿彌陀經稱為「小本」。非常適合於法滅盡時,只要肯修,一生即能成就。故稱為「當生成就」的佛法。古來祖師大德根據經文,由佛滅後分為五個時期,每個時期五百年。第一個五百年戒律堅固,第二禪定堅固,第三多聞堅固,正值我國隋唐時期乃佛法的黃金時代。大家均在理論上研究,著述甚多。第四塔廟堅固,真修行者少,只是蓋廟。第五鬥爭堅固,在此時期多有鬥爭,所以蕅益大師叫我們「隨順諸佛真實教誨」,「諸佛」就是「阿彌陀佛」,「教誨」就是「信願持名」。不但阿彌陀佛,乃至本師釋迦牟尼佛以及十方三世一切諸佛異口同音護持讚歎,普勸後世眾生求生淨土。

我們要知道世法的真妄皆不可取,如不修善,與諸佛度生的本願就有違背,我們斷惡修善,認真努力去作,而一無所求,在佛法中專修念佛法門,可謂善於擇法。

《解》精進修諸道法時。善能覺了。不謬行於無益苦行。常勤心在真法中行。名精進覺分。

「精」是純而不雜,「進」是不退,精進一定要在佛法淨念上求覺了。大勢至菩薩教我們「都攝六根,淨念相繼」,乃真精進。六根門頭,內外交通的管道,主要是意識,五根的作用是了別,無分別。第六意識起作用,分別善惡好醜,眼能見但不分別,心是定的。對外面六塵相當清楚是慧。不起心不動念是定。永遠住在定慧中是真精進。定慧是一不是二,定慧平等,定是慧之體,慧是定之用。也可以說慧是定之體,定是慧之用。明白此事實而很難作到。我們如要分別執著就用念佛的方法,分別執著阿彌陀佛。功夫用的純熟,再把阿彌陀佛去掉,以這句阿彌陀佛名號作手段,能達到理一心不亂,達到此種境界,仍然在念,念而無念,無念而念,念佛只作個榜樣是他受用,無念是自受用。念、不落空,無念、不落有,稱之為「中道」。這句佛號實在不可思議,佛說華嚴,最後是念佛。佛說法華最後也是念佛,乃至於性相各宗到最後仍是念佛,在中國最盛行的禪宗,禪門日誦,到晚上念阿彌陀經,念阿彌陀佛。這是祖師們徹底的覺悟。凡是學佛不願意求生淨土的,祖師說,他的佛法沒有搞通。「善能覺了」是由修學工夫體驗出來的,讀經每讀一遍都有一遍的悟處,而且愈悟愈深,此之謂善能覺了。不要修無益的苦行,例如不過中食,小乘人對此非常重視,午後可以飲糖水、牛奶等流質,其有沈澱者皆不可食。大乘法讚歎吃素,目的在培養慈悲,間接不殺生,況且現在的肉食帶給我們許多疾病,在美國青菜還可以吃,農藥少,台灣青菜看起來漂亮,但不是味道,可能噴的農藥太多。大陸的青菜味道確是不同。

《解》若心得法喜。善能覺了此喜。不依顛倒之法而喜。住真法喜。名喜覺分。

「法喜」在世間法中亦有,如論語第一句就說:「學而時習之,不亦說乎?」此「說」字即法喜,法喜是由內心發出來的。以真誠恭敬心讀經,覺有悟處,意味無窮,即是法喜。從前小學生入私塾,七、八歲讀四書,到了七、八十歲仍然念的津津有味,因其確有領悟,即覺快樂,讀書樂是人生最高的享受。

大師說:「不依顛倒之法而喜。」儒家的經典,與世俗書籍比是正,若與佛法比,佛法是正,儒家修學的目標不外修齊治平,不能出三界,小乘法與大乘法比,大乘法是正,大乘佛法與持名念佛比,持名念佛是純正,超越一切大乘法門。如再修學其他法門就把精力時間浪費掉了。無量劫來希有難逢的機會,今天遇到了,認真修學,愈學領悟愈深,愈學對往生西方世界信心愈真切。

《解》若斷除諸見煩惱之時。善能覺了。除諸虛偽。不損真正善根。名除覺分。

此是七覺支的第四除覺分,與第五的捨覺分很接近,「除」是對內的,「捨」是對外的,如此區別,容易了解。「諸見煩惱」即一般經論上所說的「見思煩惱」,或稱為見思惑。此為煩惱的總稱,亦為三界六道之根源,見思煩惱若斷掉,則六道輪迴就沒有了。永嘉大師證道歌說:「夢裡明明有六趣,覺後空空無大千。」見思惑分見惑與思惑二種。見惑是(1)身見、(2)邊見、(3)見取見、(4)戒禁取見、(5)邪見。思惑是(1)貪、(2)瞋、(3)痴、(4)慢、(5)疑。後面有詳細解說、茲不贅述。

淨宗修學依彌陀經及無量壽經,彌陀經經文不太容易懂,幸有蓮池大師的疏鈔與蕅益大師的彌陀經要解二種不朽之作,對我們修學有莫大的幫助。只要念佛工夫純熟,禪宗的境界與效果我們也能得到,他們用參究的方法,非一般人所能作到,我們用一心專念的方法,人人可以作到。當斷除諸見煩惱之時,非常善巧,除諸虛偽,並不損真正善根,世間法三善根即無貪、無瞋、無痴,假如把煩惱除掉,壞事當然不作,好事也不作了,就損害了真正善根,路子又走偏了。世出世法的斷惡修善,天天要作,沒有惡,故意作一點惡,沒有善,故意作一點善,啟發自己的覺悟,生活中還在表演,這就是善巧方便,無作是自利,作是利他。出世法的善根只有一條,就是精進。勇猛精進,無有疲厭,不損害真正的善根。「除諸虛偽」,個人的名聞利養以及享受皆為虛偽,世間人斷惡修善有目的,並不是無條件的。無利益他就不作。諸佛菩薩無緣大慈,同體大悲,悲能拔苦,慈能予樂,慈悲上加一個「大」字即是無條件,一切有條件的都是虛偽。

《解》若捨所見念著境時。善能覺了所捨之境。虛偽不實。永不追憶。名捨覺分。

捨是對外境說,亦即常說的身外之物,內放下見思煩惱,外放下五欲六塵,名聞利養。境是境界,眼所見者皆曰色,耳所聞者皆曰聲,鼻所嗅者皆曰香,乃至於意,意即念頭,念頭所緣謂之法。六根是「眼耳鼻舌身意」。對外面六大類境界即「色聲香味觸法」。此六大類的境界虛幻不實。所謂真實是永遠存在不會改變的,如會改變即是虛偽。人的身體有生老病死,時時刻刻起變化,不是真實的,植物有生住異滅,礦物有成住壞空。天親菩薩將一切法歸納成一百大類稱之為百法,相宗有一本百法明門論,大乘入門的書,一百法中又分為有為法與無為法。有為法是有生有滅的,無為法是無生無滅。無為法有六種,有為法中包括心、心所、色、不相應行,有九十四種。無為法中有虛空無為,虛空似乎自古至今沒有變化,變化就不是真的,不能執著,執著即生煩惱,乃是自找的,既然知其不是真的,也要知其所以然,然後才能真正放下。佛說十法界依正莊嚴是我們真心本性的相分,本性是能變,相分是所變。可知能變是真的,所變是假有。本性是真空,六祖說「本來無一物」,而能變現一切法,所以本性是體,相是現象。華嚴說,一切法唯心所現,唯識所變。相有變化,因識在起作用。識是分別執著。例如本性現相,此相謂之「一真法界」,心中有見思分別執著即變現出六道輪迴,十方無量無邊諸佛世界,一切諸佛菩薩也是自己心性變現之物,常說「唯心淨土,自性彌陀」。我們現在何嘗不是唯心穢土,自性釋迦呢?離開心性無有一法可得,此是「善能覺了」。何況佛在經上開示,一切法從心想生。心想什麼就變什麼。大多數人死了就墮三惡道,他想貪、墮餓鬼。想瞋、墮地獄。想痴,邪正善惡利害辨不清楚,糊里糊塗,墮畜生。念佛想佛必定成佛,念天想天,一定會生天。基督教天主教生天堂是真的不是假的。如果念佛想佛,而心中又想貪瞋痴,則三惡道仍然有份,西方去不了。這個道理搞清楚,就要一切放下,死心蹋地念這句「阿彌陀佛」,這一生真能超越三界,同時隨緣隨份幫助別人開悟,離苦得樂,這是自己的大慈悲心,沒有任何條件,本分上應當要作的,因為一切眾生與我同體,「同體大悲」,這裡面產生「無緣大慈」,如父母之愛子女,沒有條件。五欲六塵,名聞利養,既皆虛妄,把它捨了。捨了之後,永遠沒有追念,這叫「捨覺分」。

《解》若發諸禪定之時。善能覺了諸禪虛假。不生愛見妄想。名定覺分。

前面兩種作到有真實效果即得禪定,「除覺分」使內心清淨,離開一切分別執著,「捨覺分」決定不會被外面境界所動,禪定自然現前。除捨工夫深,定功亦深。定是中途站,不是究竟的目標,而且禪定淺深,無量無邊,絕不可得少為足,炫耀於人。四禪八定是世間禪定,為什麼不能達到九次第定,證羅漢果,超越三界?其病根即是「愛見妄想」。行者對定中境界非常喜歡,且誤解為已入了涅槃。如果不生愛見妄想,禪定能生智慧。念佛人念到工夫成片即接近禪定,念到事一心不亂就是禪定。此時絕不可生起愛見妄想,這句佛號一直念下去,常常與諸佛菩薩比,切莫與凡夫比,以防生起貢高我慢之心,永遠保持謙虛,一切恭敬,此是定覺分。

《解》若修出世道時。善能覺了。常使定慧均平。或心沉沒。當念用擇法精進喜三覺分。以察起之。或心浮動。當念用除捨定三覺分。以攝持之。調和適中。名念覺分。

七菩提分應用於平常修行工夫上,用的妥當,於修學有很大幫助。任何宗派法門,毛病有二種,一為昏沈,常覺疲倦,精神提不起來,念佛未久一止靜即打瞌睡。工夫一定要保持定慧均平。定多了即昏沉,慧多了即覺心中浮躁,妄念七上八下,如果有這種情況,即用前面擇法、精進、喜三覺分以調整之。打坐時有此現象,即起來繞佛或拜佛,或想阿彌陀佛在因地上努力精進修行,見賢思齊。念佛堂古時依眾靠眾,有好的修學環境。現在大的道場都變為觀光區,遊覽車川流不息,難得清靜,今天真正用功還不如在家裡,現有錄音帶錄影帶念佛機,比從前方便。邀幾位志同道合者互相共修。我們達拉斯道場內分三個區,繞佛、拜佛、靜坐念佛,各不相擾,無法師領導,放念佛機,佛聲不斷。進到佛堂一句話不說,見人不打招呼,完全根據佛號念佛,沒有任何壓力。

如果心中妄念很多、浮動掉舉,此乃無始劫來的習氣,在日常生活中修練,用除、捨、定三覺分以攝持之,時時調和適中,作到不夾雜,雖一時不能除盡,切不可操之過急,不可勉強,一定要身心舒暢歡喜,愈學心愈清淨,煩惱日減,智慧增長,就對了。


文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述