Senin, 23 November 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 33



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 33

Bait Sutra :

          shè     lì        fó                běi     fāng   shì      jiè              
                                                           

yǒu    yàn    jiān    fó                zuì     shèng yīn     fó               
                                                           

nán    jǔ       fó                  rì      shēng fó       wǎng míng 
                                    佛、             

fó                rú       shì      děng  héng  hé      shā     shù    
                                                     

zhū    fó                 gè      yú      qí       guó    chū   guǎng
                                    國,             

cháng shé     xiàng           biàn   fù       sān     qiān   dà     
                                                     

qiān   shì      jiè               shuō   chéng shí      yán            
                                                     

           rǔ      děng  zhòng shēng dāng xìn     shì      chēng
                        生,                         

zàn     bù      kě      sī        yì       gōng  dé      yí       qiè
                                               

zhū    fó       suǒ     hù      niàn   jīng                                
                                                     

Sariputra, di penjuru utara ada Maharcislamdha Buddha, Dumdubhisvaranirghosa Buddha, Duspradharsa Buddha, Adityasambhava Buddha, Jaleniprabha Buddha,  dan para Buddha yang jumlahnya bagaikan butiran pasir di Sungai Gangga, masing-masing Buddha berada di NegeriNya sendiri, dengan lidah fasih yang tak terhingga membabarkan Dharma ini, memenuhi tiga ribu maha ribu dunia, menghendaki supaya para makhluk dapat meyakini beragam jasa kebajikan yang tak terbayangkan dari Alam Sukhavati dan sutra yang dilindungi oleh semua Buddha.


Penjelasan :
Di penjuru utara juga ada lima nama Buddha, yang melambangkan mengajari Dharma dan menyelamatkan para makhluk, sebelumnya sudah dibahas bahwa penjuru selatan mengembangkan kebijaksanaan, penjuru barat menimbun berkah, setelah memiliki berkah dan kebijaksanaan, kini saatnya untuk memberi pengajaran dan menyelamatkan para makhluk, sehingga mereka dapat menghancurkan kesesatan dan mencapai pencerahan, menjauhi penderitaan dan memperoleh kebahagiaan.

Setelah sempurna akan berkah dan kebijaksanaan, maka harus meneladani para Buddha Tathagata, dengan menyebarluaskan Ajaran Buddha untuk memberi manfaat kepada semua makhluk.  

Nama Buddha yang berada di urutan pertama adalah Maharcislamdha Buddha, Beliau telah sempurna akan berkah dan kebijaksanaan, mengemban karir Buddha, menyebarkan Buddha Dharma memberi manfaat kepada semua makhluk.

Yang kedua adalah Dumdubhisvaranirghosa Buddha, akar kebijakan masing-masing makhluk di sepuluh penjuru adalah berbeda-beda, para makhluk di dunia ini memiliki telinga sebagai akar (indera) yang paling tajam, sehingga Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma melalui suara.

Amitabha Sutra merupakan sutra terunggul dari seluruh sutra, meskipun Sutra Usia Tanpa Batas bagi Aliran Sukhavati merupakan sutra terunggul yang menjelaskan kewibawaan lingkungan Alam Sukhavati dengan lebih terperinci, namun yang paling mendasar adalah Amitabha Sutra, dengan membangkitkan keyakinan, tekad dan pengamalan sebagai syarat utama untuk terlahir ke Alam Sukhavati.

Demikianlah para Buddha berulang kali menasehati kita, berdaya upaya membabarkan Dharma ini kepada semua makhluk. Meskipun isi Amitabha Sutra tidak panjang, namun ringkas dan bermakna.

Dumdubhisvaranirghosa Buddha mengajari kita melafal Amituofo, dengan lidah fasih (ketrampilan membabarkan Dharma) membabarkan sutra ini.   

Yang ketiga adalah Duspradharsa Buddha, mengandung makna melindungi Dharma sejati, tekun tanpa gentar, untuk menaklukkan rintangan Mara. Asal usul rintangan Mara adalah karena benih karma buruk yang diperbuat selama kelahiran demi kelahiran, tak terhingga dan tanpa batas, ikatan permusuhan yang dijalin dengan para makhluk sudah terlampau banyak, sehingga datang mengganggu dan menghalangi.

Ketika Buddha membabarkan Dharma di dunia ini, juga terdapat banyak Mara yang sengaja membuat kekacauan, demikian pula belajar Dharma bukanlah bisa lancar-lancar saja, guru sesepuh Aliran Zen yang ke-6, Master Hui Neng bersembunyi selama 15 tahun di dalam kelompok pemburu, tidak berani keluar karena dikejar oleh orang-orang yang iri hati padanya, padahal Beliau telah mencapai pencerahan, merupakan Bodhisattva Dharmakaya yang telah menemukan kembali jiwa sejatiNya.

Sekarang Mara, siluman dan setan jahat lainnya terdapat di mana-mana, maka itu diperlukan samadhi dan prajna untuk menaklukkan ikatan permusuhan, mengatasi segala rintangan dan kesulitan.

Yang keempat adalah Adityasambhava Buddha, mewakili waktu mengajar yang panjang. Hanya dengan mengatasi segala rintangan dan kesulitan, barulah kebijaksanaan dapat berkembang, Dharma Sejati barulah dapat berdiam di dunia ini, memberi manfaat bagi semua makhluk.  

Yang kelima atau yang terakhir adalah Jaleniprabha Buddha, bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin adalah “Buddha jaring-jaring yang bercahaya”, yang melukiskan para makhluk yang tenggelam di lautan penderitaan, Bodhisattva menggunakan jaring-jaring untuk mengangkat mereka ke permukaan, sehingga terselamatkan.

Seluruh pintu Dharma yang tak terhingga, pada akhirnya juga akan bermuara ke Alam Sukhavati. Jika tidak terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, maka pasti akan bertumimbal lahir lagi. Oleh karena kekotoran batin, khayalan, kemelekatan dan tabiat, tidak sanggup kita lenyapkan, sementara enam alam tumimbal lahir adalah berasal dari semua ini.

Ada pula praktisi yang mempunyai ketrampilan samadhi yang amat mendalam, khayalan dan tabiatnya tidak bisa muncul ke permukaan, salah tafsir mengira dirinya sudah mencapai Nirvana, padahal yang dia capai adalah “samadhi tanpa pemikiran”, jadi masih tetap berada di dalam enam alam tumimbal lahir, meskipun kekotoran batin dan tabiatnya tidak muncul ke permukaan, tetapi penyakit batinnya terletak pada selembar avidya (kekotoran batin) yang menutupinya.

Kesulitan para makhluk adalah sulit terhindar dari terjatuh pada sisi khayalan dan bentuk-bentuk pikiran, sedangkan samadhi yang dicapai oleh Buddha dan Bodhisattva adalah tanpa khayalan, perbedaan dan kemelekatan, terhadap segala sesuatu dapat dipahami dengan jelas. Di dalam hati adalah selembar cahaya cemerlang dan bukan yang hitam kelam, terhadap segala kondisi luar dapat dimengerti dengan jelas.

Andaikata “samadhi tanpa pemikiran” ini dilatih hingga mendalam (mencapai jhana), maka segala hal di luar tidak diketahuinya lagi, meskipun dia telah berhasil namun hanya bisa mencapai di Alam Asannasattta di Rupaloka, ini termasuk aliran luar, aliran luar adalah Mara.   

Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi


佛說阿彌陀經要解講記
(三十三)

《經》舍利弗。北方世界。有燄肩佛。最勝音佛。難沮佛。日生佛。網明佛。如是等。恆河沙數諸佛。各於其國。出廣長舌相。遍覆三千大千世界。說誠實言。汝等眾生。當信是。稱讚不可思議功德。一切諸佛所護念經。

北方亦列有五尊佛,表化他。前面南方修慧,西方修福,有大智慧,有大福德,此時要作一些度化眾生之事,使其破迷開悟,離苦得樂。福慧具足之後,一定要效法諸佛如來,以弘法利生為天職。第一尊燄肩佛。前面大燄肩是兩種智慧剛剛修成,此燄肩佛福慧圓滿,擔負起如來家業,弘法利生。第二尊最勝音佛,十方世界眾生根性不同,此世界眾生耳根最利,如楞嚴經文殊菩薩為此世界揀選圓通說:「此方真教體,清淨在音聞。」孔老夫子教學用音聲,釋迦佛亦如是,無經本文字,全憑口說。阿彌陀經在諸經中為最殊勝,無量壽經雖稱為淨土第一經,圓滿介紹西方世界之依正莊嚴,而最基本的則是阿彌陀經,以信願行為往生最要條件。一而再,再而三的勸勉我們,苦口婆心教誨,經文雖不多而言簡意賅。「最勝音」即是教我們念佛,宣說此經。第三尊難沮佛,「沮」是阻礙,含有擁護正法,勇猛精進,降伏魔障之義。魔障之來,因生生世世造的惡業無量無邊,與眾生結的冤仇太多,故時來侵害。佛在世時亦有諸多魔難,學佛不是一帆風順,六祖惠能大師曾在獵人隊中避難十五年,不敢出頭,他是得道之人,明心見性的法身大士,尚且如此。現在世間妖魔鬼怪處處皆有,必須有定慧以降伏冤怨,克服一切難關。

上面舉的難沮佛,代表的意義是弘護正法,不為魔王外道一切障礙所阻撓。下面是第四尊日生佛,代表教學相長。「日」表智慧,唯有突破一切障礙困難,智慧才能增長,正法才能常住世間,利益眾生。最後第五尊網明佛,「網」即羅網,形容眾生沈淪苦海,菩薩用網撈起,以救度之。無量法門最後一定要導歸極樂。不生淨土,必入輪迴。我們見思煩惱、妄想、執著的習氣不能斷,六道由此而來。有一類眾生,定功很深,妄想習氣不起現行,自以為得大涅槃,其實他所得的是無想定,仍在六道,煩惱習氣雖然不現行,而病在一片無明蓋覆著。眾生的難處,不墮落在妄想這邊,就落在無明那邊。佛菩薩的定,無妄想分別執著,對於一切萬法通達明瞭。心地光明不是黑暗的,外面境界統統明瞭。假如有很深的定,外面什麼事都不知道,修成功也不過是無想定而已,將來死了之後到四禪的無想天,屬外道,外道是魔。

文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述