Rabu, 11 November 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 27C



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 27C

Di dalam Aliran Sukhavati, diantara 10 praktisi yang berhasil, ada 8 atau 9 orang yang keyakinan benarnya masih belum terbuka, seperti Oma Opa di perdesaan yang setiap hari hanya tahu melafal Amituofo, mereka sama sekali tidak memahami teori, tetapi mereka bisa berhasil.

Patut diketahui bahwa Pintu Dharma Pelafalan Amituofo merupakan Pintu Dharma kebijaksanaan tertinggi yang tiada taranya, ada berkah dan kebijaksanaan serta makna menakjubkan yang tak terhingga, jadi buat apa mencari lagi metode lainnya.

Master Ou Yi mengambil sebait kalimat dari Surangama Sutra, yang membuktikan tidak perlu diadakan penelitian. Yakni “Bila hati semua makhluk, mengingat dan melafal Amituofo, baik saat sekarang maupun mendatang pasti bertemu dengan Buddha Amitabha, takkan terpisah jauh dari pencapaian KeBuddhaan, tidak perlu menambah metode lainnya, dengan sendirinya KeBuddhaan pasti dicapai.”

“Tidak perlu menambah metode lainnya” adalah tidak perlu melakukan penelitian, visualisasi dan sebagainya dari pintu Dharma lainnya untuk membantu, hanya sepatah Amituofo saja sudah bisa mencapai KeBuddhaan.   

Ksitigarbha Sutra menyebutkan bahwa ketika manusia menjelang ajalnya, melihat sanak keluarga dan sanak saudara mereka yang telah meninggal dunia, ini bukanlah yang sebenarnya, semua ini adalah para musuh kerabat penagih hutang yang menyamar menjadi sanak keluarga dan sanak saudara untuk menuntun si praktisi supaya jatuh ke alam penderitaan, untuk balas dendam.

Sedangkan praktisi pelafal Amituofo, saat menjelang ajal ada Buddha Amitabha yang datang menjemput, mungkinkah ini adalah jelmaan Mara? Master Ou Yi menjawab bahwa praktisi Dhyana yang dalam keseharian tidak melafal Amituofo, melafal sepatah Amituofo harus berkumur selama tiga hari, andaikata saat menjelang ajal ada Buddha datang menjemput, maka ini patut dicurigai, dikhawatirkan ini adalah jelmaan Mara.

Lain halnya dengan praktisi pelafal Amituofo, dalam keseharian melafal Amituofo sehingga saat menjelang ajal bertemu Buddha Amitabha, ini adalah terjalin, saat menjelang ajal Buddha Amitabha datang menjemput, ini adalah sesuai dengan tekad Buddha Amitabha.

Di dalam Surangama Sutra dikatakan ada 50 jenis Skandha-Mara, setiap saat mengelilingi si praktisi, tetapi terhadap praktisi pelafal Amituofo, Mara juga tak berdaya.

Biasanya kita mengikuti “Kegiatan Fo Qi (kegiatan melafal Amituofo selama 7 hari)”, tujuannya adalah untuk mencapai “Pikiran terfokus tak tergoyahkan”, tetapi ada praktisi yang merasa curiga, setelah mencapai “Pikiran terfokus tak tergoyahkan”, apakah untuk selanjutnya kondisi batin ini bisa hilang dan kita kembali pada kondisi semula menciptakan karma buruk lagi?”

Master Ou Yi menjawab bahwa  setelah mencapai “Pikiran terfokus tak tergoyahkan”, maka kondisi batin ini selamanya takkan hilang lagi, jika tidak demikian maka kekuatan ketrampilan yang lemah, tidak berdaya melawan godaan, pikiran pun kembali goyah, kondisi ini adalah kondisi sebelum dicapainya “Pikiran terfokus tak tergoyahkan”.

Ada pula yang bertanya, Sutra Usia Tanpa Batas menyebutkan sepuluh lafalan terlahir ke Alam Sukhavati, yang dimaksud sepuluh lafalan ini, menunjuk pada keseharian atau saat menjelang ajal?

Master Ou Yi menjawab bahwa praktisi yang sibuk bekerja, kebaktian pagi dan sore menggunakan metode sepuluh lafalan, setiap hari tidak pernah absen melakukan kebaktian pagi dan sore, untuk memenuhi persyaratan yang tercantum pada Sutra Usia Tanpa Batas yakni “menfokuskan diri melafal Amituofo”.

Saat menjelang ajal, hati yang melafal Amituofo penuh ketulusan, hati yang penuh dengan pertobatan, ini merupakan kekuatan yang sangat besar, maka itu saat menjelang ajal baik satu lafalan maupun sepuluh lafalan, juga bisa terlahir ke Alam Sukhavati, seperti perumpamaan kisah Zhang Shan-he.

Atau ada orang yang mengatakan jika memang satu lafalan hingga sepuluh lafalan juga bisa terlahir ke Alam Sukhavati, jadi buat apa bersusah payah melafal Amituofo setiap hari?

Master Ou Yi menjawab bahwa jika bukan keseharian melafal Amituofo, apakah mungkin saat menjelang ajal bisa satu lafalan hingga sepuluh lafalan? Sebagian praktisi sepuluh lafalan terakhir pasti terlahir ke Alam Sukhavati, tetapi jodoh begini tidak banyak. Ada praktisi yang saat menjelang ajal rintangan karmanya muncul, sehingga tidak mampu melafalnya.

Tidak bisa mati dengan damai adalah berkah yang tipis, maka itu dalam keseharian harus menimbun berkah. Menjelang ajal mendadak bertemu dengan Buddha Dharma, setelah mendengarnya membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, ini adalah akar kebajikan dan berkah kebajikan yang ditimbunnya  selama kelahiran demi kelahiran, kalpa demi kalpa, kini sudah masak, jadi bukan terjadi secara kebetulan.

Makanya kita jangan ada hati yang mengharapkan peruntungan. Apalagi saat menjelang ajal bisa bertemu dengan jodoh baik, haruslah sempurna akan tiga persyaratan, yang pertama adalah si pasien masih dalam kondisi sadar. Yang kedua adalah bertemu dengan kalyanamitra, menasehatinya supaya melafal Amituofo bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Yang ketiga adalah begitu mendengarnya dia langsung menerimanya, bersamaan itu pula sempurna akan tiga bekal yaitu keyakinan, tekad dan pengamalan.

Meskipun orang jahat yang terlahir pada tingkatan paling rendah, oleh karena jodohnya sudah masak, maka itu saat menjelang ajal bertemu dengan kalyanamitra, kejadian begini adalah sangat langka sekali.

Ada pula yang meragukan kalau Alam Sukhavati berjarak jauh sekali dari sini, bagaimana bisa sampai ke sana. Sutra Mahayana menyebutkan bahwa Dasa Dharmadhatu (Sepuluh Alam Dharma) adalah muncul dari hati kita sendiri. Alam Sukhavati berjarak dari alam saha kita, Buddha mengatakannya hanya sepuluh triliun Alam Buddha, sesungguhnya jarak ini tidaklah jauh. Maka itu didalam sutra disebutkan bahwa praktisi pelafal Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati hanya memerlukan waktu satu petikan jari saja sudah sampai.

Amitabha Sutra adalah inti dari Sutra Usia Tanpa Batas, sedangkan Sutra Usia Tanpa Batas adalah uraian terperinci dari Amitabha Sutra. Maka itu saya mengusulkan agar praktisi sekalian menfokuskan diri membaca Sutra Usia Tanpa Batas. Orang masa kini akar kebajikannya kurang tajam, dengan membaca Amitabha Sutra yang singkat tidak bisa mencicipi rasanya.

Tidak sedikit orang yang tidak mengenal Ajaran Sukhavati, sembarangan melontarkan kata bahwa melafal Amituofo adalah Hinayana. Sesungguhnya melafal Amituofo adalah Mahayana yang terunggul. Memahami teori dan melafal Amituofo adalah Mahayana; tidak memahami teori dan melafal Amituofo juga adalah Mahayana. Keberhasilan yang diraihnya, bahkan semua Bodhisattva Mahayana juga tidak mampu sebanding dengannya.

Ada orang yang bertanya : saat menjelang ajal, tekad lebih membulat, melafal Amituofo lebih mudah mencapai pikiran terfokus, sedangkan dalam keseharian lebih malas dan sulit berkonsentrasi, bukankah lebih baik menggunakan momen menjelang ajal, saat-saat genting barulah begitu serius berjuang, apakah dengan demikian bisa mengeliminasi karma buruk?  

Master Ou Yi menjawab dengan sebuah perumpamaan, ibarat mentari terbit di ufuk timur, menerangi segala kegelapan, Melafal Amituofo segala dosa akan tereliminasi. Tetapi harus diperhatikan bahwa si penanya ini bertanya : dalam keseharian menfokuskan pikiran melafal Amituofo, apakah bisa menghapus dosa? Tentu saja bisa. Lalu bertanya lagi : Jika dengan pikiran tidak terfokus melafal Amituofo, apakah juga bisa menghapus dosa? Master Ou Yi menjawab : Dengan pikiran yang tidak terfokus melafal Amituofo juga bisa menghapus dosa, tetapi belum tentu bisa terlahir ke Alam Sukhavati, melihat apakah saat menjelang ajal pikirannya dapat terfokus atau tidak.

Maka itu dalam keseharian harus menfokuskan pikiran melafal Amituofo, sehingga saat menjelang ajal pasti dapat terlahir ke Alam Sukhavati, apakah punya keyakinan diri bisa berhasil terlahir atau tidak, jangan tanya orang lain, diri sendirilah yang paling mengetahuinya.

Jika memang bisa menfokuskan pikiran melafal Amituofo, membutuhkan waktu berapa lama baru terlihat hasilnya? Di dalam kisah-kisah para praktisi yang terlahir ke Alam Sukhavati, sekitar tiga tahun, ada yang terlahir ke Alam Sukhavati dalam posisi duduk bersila, ada yang berdiri dan masih banyak perumpamaan lainnya, dalam era sekarang praktisi yang berhasil dalam waktu tiga tahun, jumlahnya juga tidak sedikit.

Master Tan Xu berkata, Master Di Xian memiliki seorang murid yang bernama Guo Lou-jiang, oleh karena dia bekerja berat untuk menafkahi hidupnya sebelum meninggalkan keduniawian, setelah melafal Amituofo selama tiga tahun akhirnya berhasil terlahir ke Alam Sukhavati. Sedangkan kita sudah melafal hingga berpuluh-puluh tahun, tetapi tidak ada kabar sama sekali, mungkin kita menggunakan hati yang tidak terfokus melafalnya.

Atau ada juga yang berkata : Jikalau melafal Amituofo baru tiga tahun sudah terlahir ke Alam Sukhavati, maka Pintu Dharma ini jangan dipelajari. Dapat dilihat bahwa orang ini masih begitu mendambakan dunia ini, keyakinan dan tekadnya tidak benar, pengamalannya juga tidak tulus, maka biarkan saja orang begini.  

Kalau memang berniat terlahir ke Alam Sukhavati, maka harus melepaskan segala kemelekatan, siang malam hanya menggenggam erat sepatah Amituofo, urusan lainnya dikerjakan menuruti jodoh saja.

Sejak kalpa yang tanpa batas, kita sudah melafal Amituofo, tetapi hingga kini juga tidak berhasil, diri sendiri juga tidak berhasil mencari alasannya mengapa, Master Ou Yi menjawab bahwa ini dikarenakan tabiat tamak(lobha), kebencian(dosa), kebodohan(moha), keangkuhan, khayalan, kemelekatan, jika menfokuskan pikiran melafal Amituofo maka tabiat ini takkan muncul ke permukaan, meredam klesa (kekotoran batin) ini, jika tidak mampu meredamnya sehingga niat pikiran lobha, dosa, moha masih saja muncul, maka harus bertobat secara mendalam. Jadi berhasil atau tidaknya terlahir ke Alam Sukhavati ada di dalam genggaman sendiri.

Andaikata dosa itu memiliki bentuk, maka karma buruk yang sudah kita timbun selama kalpa yang tak terhingga, meskipun seluruh ruang angkasa juga tidak bisa menampungnya.

Andaikata ada praktisi pelafal Amituofo, sehari melafal sepuluh ribu lafalan, siang malam tidak berhenti, bahkan melafal hingga ratusan tahun juga tidak terputus, setiap suara lafalan Amituofo dapat menghapus delapan miliar kalpa karma berat tumimbal lahir, maka dosa yang dihapus bagaikan buah di atas permukaan tanah, sedangkan dosa yang belum di hapus ibarat permukaan tanah yang luas.

Setelah terlahir ke Alam Sukhavati maka persoalan ini barulah bisa dituntaskan, sebaliknya jika tidak terlahir ke Alam Sukhavati maka ini merupakan masalah besar. Enam alam tumimbal lahir berputar menuruti arus kekuatan pikiran, yang mana yang lebih kuat maka akan terlahir di alam mana, jadi ke mana kelak akan menuju, diri sendiri sudah ada gambarannya. 

Jika niat pikiran Lima Sila lebih kuat dan mengamalkan etika moral, maka akan terlahir kembali ke Alam Manusia, apabila niat pikiran Sepuluh Kebajikan dan Maitri, Karuna, Mudita dan Upeksa yang lebih kuat, maka akan terlahir di Alam Surga, tetapi orang begini amat langka, justru yang melakukan lobha, dosa dan moha, lebih banyak jumlahnya, kelak jatuh ke tiga alam penderitaan, waktu di alam penderitaan amat panjang, sungguh mengerikan sekali.

Surangama Sutra dan Ksitigarbha Sutra menjelaskan keadaan Neraka dengan terperinci. Neraka ibarat lubang jebakan, begitu tidak hati-hati maka langsung jatuh terperosok ke dalamnya. Karma buruk yang tak terhingga dan tanpa batas yang dilakukan selama kelahiran demi kelahiran dan kalpa demi kalpa, ibarat dikepung oleh tiga lapis tentara, hanya ada satu cara untuk menerobos keluar, yakni dengan mengandalkan ketrampilan melafal Amituofo, membawa serta karma terlahir ke Alam Sukhavati.      

 Sepatah Amituofo merupakan benih Vajra yang takkan rusak. Ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia, ada seorang lansia yang memohon untuk ditabhiskan. Para siswa Buddha yang semuanya adalah Arahat, semuanya memiliki kekuatan gaib untuk mengamati 500 masa kelahiran lampau para makhluk, Mereka mengamati bahwa 500 masa kelahiran lampau lansia ini tidak memiliki akar kebajikan. Lansia ini langsung menangis tersedu-sedu, namun akhirnya lansia ini malah diterima oleh Buddha Sakyamuni, lalu membabarkan pada para siswaNya, lansia ini pada kalpa lampau yang tak terhingga pernah menjadi penebang kayu, suatu hari dia dikejar harimau dan lari ke atas pohon, dalam keadaan panik dia meneriakkan sepatah “Namo Buddhaya”, oleh karena jalinan jodoh ini, pada masa kelahiran sekarang bertemu Buddha dan memperoleh penyelamatan.

Kelompok dua yana, yakni Sravaka dan Pratyekabuddha, memiliki mata kebijaksanaan yang hanya sanggup mengamati hingga 500 masa kelahiran lampau.

Ini merupakan kisah yang tercantum di dalam Sutra Lotus. Sejak jaman dulu hingga sekarang, waktu yang sudah berjarak begitu jauh, waktu itu lansia tersebut secara tidak sadar meneriakkan sepatah nama Buddha, hingga hari ini bisa bertemu Buddha dan memperoleh keberhasilan, kita seharusnya setiap saat menggunakan sepatah Amituofo untuk menjalin jodoh melafal Amituofo dengan semua makluk.

Pintu Dharma Pelafalan Amituofo, setiap insan dapat mengamalkannya, praktis dan mudah, merupakan Pintu Dharma yang paling sempurna. Namun juga tidak boleh menganggapnya terlalu gampang, sehingga meremehkannya, banyak orang yang memandang pelafalan Amituofo sebagai metode dangkal, sehingga meremehkannya, tidak sudi mempelajarinya.

Tahun 1982 saya datang ke Amerika, di Amerika janganlah mencoba-coba menceramahkan Ajaran Sukhavati, mereka bisa menertawainya, sehingga para praktisi lebih memilih menceramahkan Dhyana atau Tantra, maka itu saya mulai menceramahkan Ajaran Dhyana terlebih dulu, kemudian Tantra, saya mengikuti Master Zhang Jia selama tiga tahun, jadi mengenal banyak Ajaran Tantra.

Setelah itu barulah saya memperkenalkan Ajaran Sukhavati pada mereka, meskipun mereka tidak sudi menerimanya namun juga tidak berani membantah, bersamaan itu pula saya membawa dari Taiwan, beragam buku Dharma dan kaset ceramah, sehingga mereka tidak berani berkomentar bahwa Amitabha Sutra itu dangkal. Tetapi juga tidak boleh memandangnya terlalu mendalam, kenyataannya Pintu Dharma ini merupakan kondisi batin KeBuddhaan.

Hanya diantara sesama para Buddha yang dapat memahaminya secara sempurna, bukanlah dapat dipahami oleh para makhluk di sembilan Dharmadhatu. Sembilan Dharmadatu meliputi Bodhisattva Calon Buddha, Bodhisattva Calon Buddha masih membutuhkan pemberkatan dari Buddha barulah dapat memahaminya, tetapi dalam pelaksanaannya adalah begitu gampang, tiada lagi pintu Dharma lainnya yang lebih mudah dan praktis daripada Pintu Dharma Pelafalan Amituofo.

“Membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo”, bila dapat melakukannya maka bisa meraih keberhasilan. Di dalam hati hanya ada sepatah Amituofo, selain ini, bentuk pikiran apapun tidak ada, inilah yang dimaksud membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo.

Nama Buddha memiliki jasa kebajikan yang tak terbayangkan, hati yang dapat melafal Amituofo juga tak terbayangkan, membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo adalah hati sejati, juga merupakan pikiran terfokus, jasa kebajikannya sungguh tak terbayangkan.

Demikian pula dengan ”Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi” ini juga tak terbayangkan, tidak mengherankan mengapa Master Yin Guang begitu menjunjung tinggi ”Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi” ini.

Belajar Ajaran Buddha yang penting adalah dapat menangkap intinya, menerima dan mengamalkan ajaran, sebelum terlahir ke Alam Sukhavati, jasa kebajikan yang diperoleh pasti bukan bisa didapatkan dengan melatih pintu Dharma lainnya.

Jiwa raga nan suci memberikan kesehatan dan usia panjang, kebahagiaan juga bisa diperoleh dalam waktu seketika. Manusia di dunia mengejar impian yang tidak mungkin bisa diperoleh, sedangkan praktisi pelafal Amituofo dengan sendirinya bisa mendapatkannya.  


Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi



佛說阿彌陀經要解講記
(二十七)
  
《解》進問。此在肯心者則可。未肯者何得相應。曰噫。正唯未肯。所以要你肯心相應。汝等正信未開。如生牛皮。不可屈折。當知有目者。固無日下燃燈之理。而無目者。亦何必於日中苦覓燈炬。大勢至法王子云。不假方便。自得心開。此一行三昧中。大火聚語也。敢有觸者。寧不被燒。

「肯者」是肯死心念佛,若有不肯者若何?肯念佛者,何必訶斥。就是因為不肯死心念佛,祖師才對他們說出種種誨諭。「當知有目者,固無日下燃燈之理,而無目者,亦何必於日中苦覓燈炬」。「有目者」比喻已生正信,真心切願,一心持名。「無目者」正信未開,最要緊的是死心蹋地念佛。淨宗往生者十之八九正信未開,如無知無識之齋公齋婆,對理論事實均無了解,而他們能成功。應知念佛法門乃無上大智慧法門,有無量的福慧與妙義,又何必再求其他的理論與方法,如白晝之覓燈炬。大師又引楞嚴經一段文字,證明不必參究。「若眾生心,憶佛念佛,現前當來,必定見佛,去佛不遠,不假方便,自得心開。」「不假方便」就是不需要參究觀想等其他法門來幫助,只是這一句佛號就行了。如同大火聚,敢有觸者,寧不被燒。

《解》問。臨終佛現。寧保非魔。答。修心人不作佛觀。而佛忽現。非本所期。故名魔事。念佛見佛。已是相應。況臨終非致魔時。何須疑慮。

地藏經上說,世人臨命終時,看見已亡的家人眷屬,不是真的,皆是冤家債主冒充家人來接引此人到惡道中去,以作報復。念佛人臨終時佛來接引,會不會是魔變的?大師說:「修心人不作佛觀,而佛忽現,非本所期,故名魔事。」「修心人」多指參禪之人,他們平常不念佛,念佛一聲要漱口三日,如果臨終佛來接引,並非其所期,恐是魔事。念佛人不然,念佛見佛乃是相應,臨終佛來接引是佛的本願。楞嚴經講有五十種陰魔,每種又有若干,時時刻刻環繞在修行人身邊,但是對念佛人,魔亦無可奈何。

《解》問。七日不亂。平時耶。臨終耶。答。平時也。間七日不亂之後。復起惑造業。亦得生耶。答。果得一心不亂之人。無更起惑造業之事。問。大本十念。寶王一念。平時耶。臨終耶。答。十念通二時。晨朝十念。屬平時。十念得生。與觀經十念稱名同。屬臨終時。一念。則但約臨終時。問。十念一念並得生。何須七日。答。若無平時七日工夫。安有臨終十念一念。縱下下品逆惡之人。並是夙因成熟。故感臨終遇善友。聞便信願。此事萬中無一。豈可僥倖。淨土或問。斥此最詳。今人不可不讀。

我們平常打佛七,剋期取證,求一心不亂,有人懷疑,如得到一心不亂之後,又復起惑造業,該當如何呢?大師解釋說,果能得到一心不亂,是永遠得到,不會再失掉,否則功力脆弱,經不起誘惑,心又亂了,乃是當初並未得到一心不亂。又有人問,無量壽經講十念,寶王經講一念,究指平時還是臨終?大師答復是「十念通二時」,工作忙之人早晚課用十念法,每日早晚不缺,亦符合無量壽經所說的「一向專念」。臨命終時念佛的心懇切,懺悔心重,力量特大,所以臨終一念十念得以往生,如張善和之類。或有人說十念一念均可往生,何必平時念佛?大師說,若無平時七日功夫,安有臨終一念十念?一般人最後十念決定往生,但此機緣不多。有人臨終時業障現前,即不能念。不得善終乃是福薄,平時要修福。臨終忽然遇到佛法,聞後即發心求願往生,乃多生多劫善根福德現前,絕非偶然。所以我們不可存僥倖之心。何況臨命終時遇到善緣,必須具足三個條件,第一、臨終神智清楚。第二、遇善知識,勸其念佛求生淨土。第三,他一聽就接受,同時信願行三資糧具足。縱下下品逆惡之人,夙因成熟,故感臨終遇善友,此事萬中無一。淨土或問一書在淨土十要中,對此事講的非常清楚。希望大家閱讀,才不會存僥倖之心。

《解》問。西方去此十萬億土。何得即生。答。十萬億土。不出我現前一念心性之外。以心性本無外故。又仗自心之佛力接引。何難即生。如鏡中照數十層山水樓閣。層數宛然。實無遠近。一照俱了。見無先後。從是西方。過十萬億佛土。有世界名曰極樂。亦如是。其土有佛。號阿彌陀。今現在說法。亦如是。其人臨命終時。阿彌陀佛與諸聖眾。現在其前。是人終時。心不顛倒。即得往生阿彌陀佛極樂國土。亦如是。當知。字字皆海印三昧。大圓鏡智之靈文也。

此疑西方與此地距離遙遠,何能即達。大乘經講十法界均是心性變現之物,心性是能變,十方諸佛剎土是所變。能變的心性無量,所變的剎土也是無量無邊。西方極樂世界距我們娑婆世界,佛說只有十萬億佛土,若比無量心性乃是很短的距離。所以經上說,念佛人往生西方在一彈指間就到達了。阿彌陀佛也是我們自性之內的阿彌陀佛,絕非自性外還有一個阿彌陀佛。西方極樂世界也是自性變現出來的。再加阿彌陀佛本願功德威神加持接引,往生有何困難。如把此根本道理搞明白,大小乘經典所有的道理都可迎刃而解。又如以一面鏡子照外面山水,不會近的先照,遠的後照,鏡中景物,實無遠近。諸佛菩薩盡虛空遍法界,想到那裡立刻即到那裡,華嚴經將此事說得清楚,因為我們有妄想分別執著,不能契入這種情況,若無妄想分別執著則遠近大小都沒有了。

經云:「其人臨命終時,阿彌陀佛與諸聖眾,現在其前,是人終時,心不顛倒,即得往生阿彌陀佛極樂國土。」這是講往生,佛與聖眾,不來而來,不去而去。說去來是從事上講,說不來不去是從理上講。「當知,字字皆海印三昧,大圓鏡智之靈文也」,此經字字句句皆是海印三昧,「海」比喻廣大,外面境界都照在海面上,比喻心性,心性具足一切法界,形容森羅萬象與景觀均照在大海之中。從事上說,大圓鏡圓光普照,十法界依正莊嚴,無法不現。「海印三昧」表心性之體,「大圓鏡智」表心性之用,其用無所不知,無法不現,說明本經字字句句均是海印三昧大圓鏡智之靈文,此二句總結,說明此經在整個佛法中之崇高地位與重要性。阿彌陀經是無量壽經的精華,無量壽經是阿彌陀經的詳說。所以我建議大家專念無量壽經。現代人根性劣,阿彌陀經單看文字,如神話小說,嚐不到味道。

《解》問。持名判行行。則是助行。何名正行。答。依一心說信願行。非先後。非定三。蓋無願行。不名真信。無行信。不名真願。無信願。不名真行。今全由信願持名。故信願行三。聲聲圓具。所以名多善根福德因緣。觀經稱佛名故。念念中除八十億劫生死之罪。此之謂也。若福善不多。安能除罪如此之大。

「持名判行行」是蕅益大師所判,「信願」判作「慧行」,「行」判作「定行」,所以念佛中有定有慧。不少人對淨宗沒下工夫,毫無認識,說念佛是小乘。其實念佛是大乘的大乘,明理,念這一句佛號是大乘;不明理,念這一句佛號也是大乘。他的成就所有一切大乘菩薩都比不上,極圓極頓。信願是慧,持名是行,就是定慧等學,句句佛號充滿了定慧。而且是圓定圓慧。「依一心說信願行,非先後,非定三」,為了說話方便起見,說信願行。此三資糧在一心當中,在一念之中,一句佛號與信相應,與願相應,與行相應,一即是三,三即是一,此之謂相應,如念佛號其中無信願,不具足三資糧,即不相應。無願行非真信,無信行非真願,無信願非真行。若一心持名,一心即真心,真心即圓滿具足信願行。一心念佛的人少,而三心二意念佛的人多,所以念佛人多,往生者少。阿賴耶識、末那識、意識,此為三心。末那是意根,第六是意識,此為二意。凡夫若用「三心二意」之心念佛、持咒、研究教理,均不相應。

六祖大師說:「何期自性本自具足,何期自性能生萬法。」「自性」就是本經所說的「一心」。每一聲佛號圓滿具足三資糧、三學、三慧,所以名多善根福德因緣。觀經說,稱佛名故,念念中除八十億劫生死之罪。如果善根福德不多,如何能除罪如此之多。讀此經後,如覺此說似有過分,則看念佛時用何心態,若用三心二意去念,當無顯著之效。

《解》問。臨終猛切。能除多罪。平日至心稱名。亦除罪否。答。如日出。群闇消。稱洪名。萬罪滅。問。散心稱名亦除罪否。答。名號功德。不可思議。寧不除罪。但不定往生。以悠悠散善。難敵無始積罪故。當知積罪。假使有體相者。盡虛空界。不能容受。雖百年晝夜。彌陀十萬。一一聲。滅八十億劫生死。然所滅罪。如爪上土。未滅罪。如大地土。唯念至一心不亂。則如健人突圍而出。非復三軍能制耳。然稱名便為成佛種子。如金剛終不可壞。佛世一老人求出家。五百聖眾皆謂無善根。佛言。此人無量劫前為虎偪。失聲稱南無佛。今此善根成熟。值我得道。非二乘道眼所知也。由此觀之。法華明過去佛所。散亂稱名。皆已成佛。豈不信哉。

有人問:臨終時念頭猛,心願懇切,持名容易達到一心,平時心中散漫,精神力量不能集中,不如緊要關頭遇危難時之認真,悠悠泛泛,亦能除罪否?大師答覆用比喻說,如太陽出來,一切黑暗都沒有了。念佛洪名,一切罪障均可消滅。但須注意此人所問:平日至心稱名,亦能除罪否?至心就是一心,當然除罪。又問:散心稱名,亦除罪否?此散心即非一心。大師答稱:用三心二意的散心念佛,亦可除罪,但不一定能往生,看臨終時能否至心。所以平常用至心念佛,臨終一定能往生,有無把握,莫問旁人,自己應當知道。果然能至心稱念,要多久時間才能得到效驗?在往生傳、淨土聖賢錄中,大約在三年左右,坐著走,站著走的很多,近代三年成就者亦不少。倓虛老法師說,諦老有一位徒弟作箍捋匠維生,念了三年預知時至站著往生。我們念了幾十年,一點消息都沒有,大概都是用散心念的。或有人說:念佛念三年就死了,這個法門不能學。可見此人對娑婆世界仍有諸多貪愛,其信願既不真,行亦不見得懇切,只有隨他吧。假如真想往生應當萬緣放下,一天到晚,抓緊一句佛號,其他事隨緣隨份就好了。我們無量劫來生生世世都在念佛,而始終未能成就,自己找不到原因,大師說:「以悠悠散善,難敵無始積罪故。」「無始積罪」即貪瞋痴慢,妄想執著的習氣,如一心念佛,這種習氣不會起現行,心無二用,把煩惱伏住,工夫成片,從伏煩惱一直到斷煩惱稱為事一心,有九品,能伏住為下下品,生凡聖同居土。能斷掉為上上品生方便有餘土。如伏不住,貪瞋痴念頭還常起來,要痛心懺悔,深自愧責。能否往生其權操在自己手中。無量劫來所累積的罪業假使有體相者,盡虛空遍法界都裝不下。如有人念佛,一天念十萬,晝夜不斷,連念百年不間斷,一一聲滅八十億劫生死重罪,然所滅罪如爪上土,未滅罪如大地土。這話是真的,並不誇張,如生到西方,此問題即解決,不能生西方就麻煩大了。六道輪迴隨業流轉,強者先牽,托生何道,自己可以想像到的。五戒的念頭強,遵守人倫道德,可保人身,十善慈悲喜捨念頭強,來世生天,但此種人少之又少,而搞貪瞋痴慢者多,將來落在三塗,三塗時間太長,實在可怕。楞嚴經及地藏經講地獄情形甚詳。地獄如陷阱,世間多有,一不小心就掉下去了。多生多劫所造惡業無量無邊,如被三軍重重包圍,其唯一方法就是突圍,憑念佛工夫,帶業往生,可以衝出重圍。最要是為一心,「不亂」是不為一切環境所亂,作到八風吹不動。世間法不亂而對佛法仍放不下,參禪學密一起來,將來仍在六道輪迴,而且三善道都搭不上。「稱名」就是成佛的金剛種子。佛在世時有一老人求出家,佛弟子諸阿羅漢皆有神通能觀察五百世,觀此老五百世無善根。未允所請,老人涕泣不去。最後佛把他叫來,對弟子說,此老無量劫前曾為樵夫,在山上被虎所逼,追到樹上,在驚駭之間,喊了一聲「南無佛」,以此因緣,今生遇佛得度。二乘聲聞慧眼見不到的。法華經所講的故事,焉能不相信。古時至今,時代久遠,當時此人縱然無心喊一聲佛號,到了今天遇緣成就,我們應當隨緣隨份用此佛號與眾生結念佛之緣。

《解》伏願緇素智愚。於此簡易直捷。無上圓頓法門。勿視為難。而輒生退諉。勿視為易。而漫不策勤。勿視為淺。而妄致藐輕。勿視為深。而弗敢承任。蓋所持之名號。真實不可思議。能持之心性。亦真實不可思議。持一聲。則一聲不可思議。持十百千萬無量無數聲。聲聲皆不可思議也。

這是大師苦口婆心勸導我們。「緇」指穿染色衣之出家人,「素」指在家人,古時印度俗人穿白色衣服。「智」為讀書人,聰明有才智者。「愚」為不識字之愚夫愚婦。此持名念佛法門,人人能念,簡單容易,乃無上圓頓法門。但也不能把它看得太容易,掉以輕心,許多人都把阿彌陀經看淺了,看不起,不肯修學。我八二年來到美國,許多同修告訴我,在美國千萬不要講念佛法門,要被人取笑,大家都講禪講密,所以我初到美國常講口頭禪,已把學禪者予以降伏,然後再講密,我在章嘉大師座下三年,知道密宗內容很多,他們搞的那一套騙不了我。然後再把淨土法門介紹給他們,他們不接受也不敢說一句反對的話,同時我又由台灣帶來彌陀經疏鈔錄音帶有三百三十多卷,大家不敢講彌陀經淺了。也不能把它看的太深,實際上此法門是佛果地上的境界,唯佛與佛方能究竟,非九法界所能理解。九界包括等覺菩薩,等覺菩薩必要得佛的加持才能理解,但在事上非常容易,無一法門比念佛更容易更簡單。「信願持名」這四個字能作到就成功。心中只有阿彌陀佛,除此之外,什麼心思都沒有,這就是信願持名。其次是名號功德不可思議,能持之心性亦不可思議,信願持名就是真心,也是一心,其功德不可思議,真心是能感,佛菩薩是所感。從理上說,「阿彌陀佛」是真如本性虛空法界的德號。從事上說,是阿彌陀佛本願功德的名號。「持一聲,則一聲不可思議,持十百千萬無量無數聲,聲聲皆不可思議」,此段文古德說含有三要。(1)所念的佛是境要,(2)能念的心是心要,(3)能所不二,心佛一如是法門要。「要」是「妙」的意思,玄妙之極不可思議。心、境、法門三點均不可思議,大師的要解亦不可思議。無怪印光大師對蕅益大師的要解推崇備至。學佛如抓到綱領,依教奉行,在往生前,所得的利益絕非修其他法門所能得到。身心清淨,其所顯示的健康長壽、幸福快樂,當下即能得到。世人夢寐以求而得不到的,念佛人可得到。

文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述