Jumat, 16 Oktober 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 05



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 5

Bait Sutra :

zhǎng lǎo     shè     lì        fó                mó     hē      mù    
                                                     

jiān    lián              mó      hē      jiā      shè              mó    
                                                     

hē      jiā      zhān   yán              mó      hē      jù      chī    
                                               

luó               lí       pó     duō             zhōu     lì       pán   
                                                     

tuó     qié              nán     tuó               ā       nán    tuó             
                                                     

luó     hóu    luó               jiāo    fàn      bō      tí                
                                                     

bīn     tóu      lú      pǒ     luó     duò     jiā      liú     
                              墮、       

tuó     yí                mó     hē      jié      bīn      nà              
                                                    

bó      jū       luó               ā       nóu    lóu     tuó             
                                                     

rú      shì    děng    zhū     dà      dì       zǐ               
                                                                   

Sesepuh Sariputra, Maha Maudgalyayana, Maha Kasyapa, Maha Katyayana, Maha Kausthila, Revata, Suddhipanthaka, Nanda, Ananda, Rahula, Gavampati, Pindola-Bharadvaja, Kalodayin, Maha Kaphina, Vakkula, Aniruddha dan para siswa utama lainnya.


Penjelasan :
Para pengikut setia Buddha Sakyamuni ada 1255 siswa, di sini hanya disebutkan 16 nama saja untuk mewakili. Di dalam setiap sutra, nama-nama yang mewakili itu tidak selalu sama. Kata “Sesepuh” di sini diartikan sebagai masing-masing dari deretan nama yang dicantumkan tersebut memiliki keunggulan tersendiri, contohnya Sariputra memiliki kebijaksanaan terunggul, Maudgalyayana memiliki kekuatan gaib terunggul dan sebagainya. 16 orang Sesepuh ini menampilkan jati diri mereka sebagai Arahat.

Ada orang yang beranggapan bahwa Pintu Dharma Pelafalan Amituofo adalah diperuntukkan bagi kaum lansia, sedangkan kaum intelek sepatutnya belajar sutra dan sastra besar yang berbobot, tetapi sekarang setelah membaca Amitabha Sutra, menemukan bahwa ternyata Sariputra yang memiliki kebijaksanaan terunggul juga menerima Pintu Dharma ini, sehingga mampu meredakan perasaan yang berkecamuk di hati sendiri.

Yang ke-2 adalah Maudgalyayana yang memiliki kekuatan gaib terunggul, kekuatan gaib amat mendekati apa yang sekarang disebut dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi, Maudgalyayana merupakan ahlinya.

Yang ke-3 adalah Maha Kasyapa, dengan tubuh yang memancarkan cahaya keemasan. Buddha Sakyamuni mewariskan Ajaran Dhyana (Aliran Zen) kepada Maha Kasyapa, maka itu Maha Kasyapa adalah guru sesepuh Aliran Dhyana yang pertama, Ananda adalah guru sesepuh Aliran Dhyana yang kedua, turun temurun hingga generasi yang ke-28 adalah Bodhidharma.

Bodhidharma kemudian membawa Ajaran Dhyana ini ke Negeri Tiongkok, hingga generasi ke-6 di Tiongkok, yakni guru sesepuh Aliran Zen yang ke-6 Master Hui Neng. Pada jaman dahulu kala, anggota Sangha melatih diri secara perorangan, sampai pada Mazu mendirikan vihara, Bai Zhang membuat peraturan, menggalakkan kebaktian bersama. Vihara itu ibarat sekolah tinggi Ajaran Buddha.      

Apabila praktisi Aliran Zen tidak melatih metode Tanah Suci, hanya mengandalkan metode Zen saja maka akan sulit berhasil. Oleh karena itu, para guru sesepuh Aliran Zen yang menjelang usia tua-nya menfokuskan diri melatih metode Tanah Suci itu jumlahnya amat banyak.

Yang Ariya Maha Kasyapa terunggul dalam melatih pertapaan keras, sebagai praktisi Dhuta (Dhuta adalah salah satu bentuk pertapaan keras).

Yang ke-4 adalah Maha Katyayana merupakan kaum brahmana, terlahir di keluarga bangsawan, dengan keahlian diskusi terunggul.

Yang ke-5 adalah Maha Kausthila, terunggul dalam menjawab pertanyaan. Orang ini memiliki pengetahuan yang luas, merupakan paman Sariputra, ketika kakaknya mengandung Sariputra, memiliki lidah fasih yang tiada rintangan. Setiap kali Maha Kausthila berdebat dengan kakaknya, pasti mengalami kekalahan, tidak seperti waktu sebelumnya, dia jadi terpikir bahwa bayi yang dikandung kakaknya pasti memiliki kebijaksanaan tinggi, andaikata kelak keponakannya lahir ke dunia dan sebagai pamannya malah kalah berdebat dengannya, bukankah hal ini amat memalukan, sehingga kemudian dia mengerahkan segenap usaha untuk belajar, seluruh kitab yang tersebar di India hampir sudah dibacanya, oleh kerena terlalu keras belajarnya, sampai-sampai kuku jari tangannya juga tidak sempat digunting.

Yang ke-6 adalah Revata, yang terunggul dalam menghilangkan kebingungan. Ayahbundanya berdoa pada rasi bintang dan lahirlah Revata, melambangkan pencerahan dan tidak sesat.

Yang ke-7 adalah Suddhipanthaka, oleh karena tidak cerdas sehingga berusaha keras mengulangi satu kalimat, sehingga kemudian memperoleh lidah fasih. Selain kurang cerdas, juga memiliki daya ingat yang lemah, abangnya terlebih dulu meninggalkan keduniawian, dia ingin mengikuti jejak abangnya menjadi anggota Sangha. Abangnya menyuruh adiknya untuk menghafal empat baris kalimat, meskipun sudah tiga bulan juga tidak sanggup mengingatnya, sehingga abangnya menyuruhnya pulang saja ke rumah. Suddhipanthaka menangis tersedu-sedu tidak ingin pergi.

Buddha Sakyamuni mengetahui hal ini, mengajarinya dua baris gatha, kalimat pertama dibaca, kalimat kedua langsung lupa, kalimat kedua dibaca, kalimat pertama lupa lagi. Buddha Sakyamuni mengetahui masa kehidupan lampau Suddhipanthaka, kemudian membabarkannya pada para siswaNya : Orang ini pada masa kehidupan lampaunya adalah Master Tripitaka, mampu menceramahkan Dharma tetapi pelit ilmu, sehingga pada masa kehidupan sekarang mendapat buah akibat bodoh.

Yang ke-8 adalah Nanda, adik tiri Buddha Sakyamuni, putra dari Raja Suddhodana, dengan rupa yang terunggul. Buddha memiliki 32 tanda Buddha, Nanda memiliki 30 tanda Buddha.

Yang ke-9 adalah Ananda, yang terunggul dalam mendengar, merupakan adik sepupu dan pendamping setia Buddha Sakyamuni, juga merupakan tokoh yang menghimpun Sutra Pitaka.

Yang ke-10 adalah Rahula, putra tunggal dari Buddha, yang terunggul dalam pelaksanaan tersembunyi. Dia meninggalkan keduniawian dalam usia yang masih kecil, setiap hari bermain-main di luar, dalam permainan dia mengembangkan samadhi dan prajna diri sendiri. Dia melatih diri dalam bentuk tindakan nyata dan takkan melontarkan teori di mulut.

Yang ke-11 adalah Gavampati, Buddha membabarkan bahwa pada masa kelahiran lampau Gavampati ketika masih merupakan samanera cilik, melihat ada seorang Bhiksu tua yang sedang membaca sutra, mulutnya tampak berkomat kamit, sehingga dia menertawakan Bhiksu tua itu seperti kerbau tua yang sedang mengunyah rumput.    

Bhiksu tua itu berkata : “Saya sudah mencapai tingkatan kesucian Arahat, anda memandang rendah padaku, kelak pasti ada balasannya”.

Dia segera menyesali dan bertobat atas perbuatannya. Pada masa kelahiran berikutnya, dia terlahir menjadi kerbau, selama lima ratus kali kelahiran menjadi kerbau, sampai pada kelahiran kali ini dia berhasil menjadi manusia, mulutnya tampak memiliki kebiasaan mengunyah.

Buddha Sakyamuni berkata pada Gavampati : “Anda jangan keluar berpindapatra, anda telah mencapai Arahat, jika ditertawai orang lain bisa menciptakan karma buruk, untuk selanjutnya anda menerima persembahan dari para Dewa”.

Dewa memiliki mata Dewa, mengetahui bahwa Gavampati telah mencapai Arahat karena itu takkan menertawainya.  

Yang ke-12 adalah Pindola-Bharadvaja, berdiam lama di dunia, terunggul dalam ladang kebajikan. Beliau suka menampilkan kekuatan gaib, setelah diketahui oleh Buddha, kemudian memberinya hukuman, tidak memperbolehkannya memasuki Parinirvana, sehingga harus berdiam di dunia untuk jangka waktu yang lama, menanam ladang kebajikan bagi manusia di dunia ini. Pindola-Bharadvaja telah berusia lebih dari tiga ribu tahun, tidak membocorkan jati dirinya.         

Yang ke-13 adalah Kalodayin, memiliki kemampuan berhitung yang paling bagus, terunggul dalam pengajaran.  

Yang ke-14 adalah Maha Kapphina, terunggul dalam mengetahui rasi bintang. Ayahbundanya berdoa pada rasi bintang dan melahirkan dirinya, menguasai dan menjadi ahli di bidang Astronomi (ilmu perbintangan).

Yang ke-15 adalah Vakkula, merupakan yang paling panjang usianya, 160 tahun. Pada masa kelahiran lampaunya, pada era Buddha Vipasyin, dia pernah memberi persembahan kepada seorang Bhiksu yang jatuh sakit, karena ketulusannya sehingga mengundang buah akibat selama 91 kalpa dia memiliki rupa yang bagus, sehat dan usia panjang, terunggul dalam usia, menampilkan bahwa karma baik menghasilkan buah akibat yang baik pula.

Yang ke-16 adalah Aniruddha, merupakan adik sepupu Buddha Sakyamuni, terunggul dalam mata Dewa. Pada masa lampau berkalpa-kalpa yang silam, di dunia terjadi bencana kelaparan, ada seorang Pratyekabuddha yang keluar berpindapatra, tidak menemukan adanya bahan makanan.

Makanan dan minuman penting untuk mempertahankan keberlangsungan tubuh jasmani, cepat lambatnya pencernaan setiap manusia adalah berbeda-beda. 90% dihabiskan untuk khayalan. Anggota Sangha memiliki hati yang tenang, bentuk-bentuk pikiran sedikit, senantiasa berdiam dalam samadhi, setiap hari makan satu kali sudah mencukupi. Arahat seminggu sekali berpindapatra, Pratyekabuddha memiliki ketrampilan samadhi yang lebih mendalam, setengah bulan sekali baru berpindapatra.

Ketika Pratyekabuddha ini sedang berpindapatra, Aniruddha mempersembahkan persediaan pangannya kepada Pratyekabuddha, oleh karena itu dia memperoleh buah akibat selama 91 kalpa tidak mengalami kemiskinan.

Bersamaan itu pula dia juga terunggul dalam mata Dewa. Setelah menjadi Bhikkhu, dia amat malas, dia mengantuk ketika sedang mendengar pembabaran Dharma, melihat hal ini Buddha Sakyamuni menegurnya mengapa tidur melulu, seperti makhluk sejenis siput yang bersembunyi di dalam cangkangnya sehingga tidak tahu akan hari terang, begitu tertidur maka lelap selama seribu tahun, tidak mendengar nama Buddha.

Setelah dinasehati, hatinya merasa amat bersedih, maka itu mengerahkan segenap usaha untuk melatih diri, 7 hari 7 malam tidak tidur, sehingga membuat matanya jadi buta. Buddha mengajarinya melatih sejenis samadhi, setelah berhasil melatihnya memperoleh mata Dewa yang dapat mengamati tiga ribu maha ribu dunia.

Master Ou Yi membagi sutra ini atas tiga bagian yakni keyakinan, tekad dan pengamalan. Enam belas Arahat ini menjadi teladan bagi kita. Praktisi Aliran Sukhavati seharusnya melihat insan bijak segera renungkan untuk meneladaninya, jika merasa diri sendiri itu pintar, maka Sariputra lebih pintar daripada kita, Sariputra melafal Amituofo bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, atas alasan apa kita tidak sudi melafal Amituofo.  

Sebaliknya bila merasa diri sendiri terlalu bodoh, maka lebih lumayan daripada Suddhipanthaka, beliau saja bisa berhasil, maka bila kita melatih diri pasti juga akan berhasil.

Para siswa utama lainnya yang merupakan pengikut setia yang tidak disebutkan namanya satu persatu, semuanya merupakan Bodhisattva Dharmakaya (calon Buddha), 16 orang ini hanyalah mewakili saja. Perlu diketahui bahwa mereka ini sepanjang hidup mengikuti Buddha Sakyamuni, semuanya menfokuskan diri melatih Pintu Dharma Tanah Suci, sedangkan di dalam persamuan lainnya, mereka ini hanyalah menjadi hadirin pendukung saja.

Bodhisattva Dharmakaya memiliki pengetahuan dan pandangan yang murni, terhadap metode pelatihan diri dan kondisi batin yang dicapai, memiliki pemahaman yang jelas, sehingga tercerahkan bahwa hati adalah tanah suci, menemukan bahwa jiwa sejati sendiri adalah Buddha Amitabha, tiada keraguan sama sekali, mengembangkan kemajuan batin, mengakhiri roda samsara. Bersamaan itu pula keluar dari Triloka (Kamaloka, Rupaloka dan Arupaloka).


Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi



佛說阿彌陀經要解講記
(五)


《經》長老舍利弗。摩訶目犍連。摩訶迦葉。摩訶迦旃延。摩訶拘絺羅。離婆多。周利槃陀伽。難陀。阿難陀。羅侯羅。憍梵波提。賓頭盧頗羅墮。迦留陀夷。摩訶劫賓那。薄拘羅。阿冕樓馱。如是等諸大弟子。

《解》德臘俱尊。故名長老。身子尊者。聲聞眾中。智慧第一。目連尊者。神通第一。飲光尊者。身有金光。傳佛心印。為初祖。頭陀行第一。文飾尊者。婆羅門種。論議第一。大膝尊者。答問第一。星宿尊者。無倒亂第一。繼道尊者。因根鈍。僅持一偈。辯才無盡。義持第一。喜尊者。佛之親弟。儀容第一。慶富尊者。佛之堂弟。復為侍者。多聞第一。覆障尊者。佛之太子。密行第一。牛司尊者。宿世惡口。感此餘報。受天供養第一。不動尊者。久住世間。應末世供。福田第一。黑光尊者。為佛使者。教化第一。房宿尊者。知星宿第一。善容尊者。壽命第一。無貧尊者。亦佛堂弟。天眼第一。此等常隨眾。本法身大士。示作聲聞。為影響眾。今聞淨土。攝受功德。得第一義悉檀之益。增道損生。自淨佛土。復名當機眾矣。

佛的常隨眾有一千二百五十五人,此處略舉十六位有代表性的弟子。每部經中代表人物不盡相同,大弟子均各有專長,如第一位舍利弗智慧第一,第二位目犍連神通第一,難道舍利弗就沒有神通嗎?目犍連就沒有智慧嗎?看到經首所舉的弟子是什麼人就知道此會屬何性質。「德臘俱尊,故稱長老」。此十六位長老示現的身份均為阿羅漢。有人認為念佛法門是老太婆所學的,智識份子應當學相宗性宗的大經大論。如今看到此經,發現智慧第一的舍利弗都接受這個法門,就把平時自負的情緒降伏了。第二位目犍連神通第一,神通非常接近現代的科技,目連是專家。第三位摩訶迦葉,飲光尊者,身有金光,傳佛心印。佛門中眾所週知的禪宗,當初佛傳法於迦葉。迦葉是禪宗初祖,阿難是二祖,傳到二十八代達摩,來到中國,傳到六祖惠能大師才把禪宗發揚光大。從前出家人都是各修各的,到了馬祖建叢林,百丈立清規,提倡共修,才把佛教教學制度化。叢林就等於佛教大學。禪宗如不修淨土,單靠修禪甚難成就。所以禪宗祖師晚年專修淨土者甚多。迦葉尊者,苦行第一,為頭陀行者。第四位摩訶迦旃延,文飾尊者,為婆羅門種,出身貴族,論議第一。第五位摩訶拘絺羅,大膝尊者,答問第一。此人博學多聞,舍利弗的舅父,他姐姐身懷舍利弗時,辯才無礙。尊者每次與姐辯論時必輸,以前不如此,他想到其姐所懷嬰兒必有大智慧,如將來外甥出世,我作舅舅的辯不過他,豈不尷尬,故發奮讀書,印度所有典籍幾乎讀盡,因太勤苦,連手指甲都無暇剪,故又稱為「長爪梵志」。第六位離婆多,星宿尊者,無倒亂第一。其父母祈禱於星宿而生,代表正覺不迷。第七位周利槃陀伽,繼道尊者,因根鈍僅持一偈,辯才無盡,義持第一。此尊者稟賦很鈍,記憶奇差,其兄先出家,他也想出家。兄命讀四句偈,他念了三個月都記不住,兄令其回家,他涕泣不願走。佛知道,留之,教其兩句偈,念上句,下句忘了,念下句,上句忘了。世尊知其宿命,對弟子們說,此人前世為三藏法師,能說法而吝法,故今生得愚痴果報。第八位難陀,喜尊者,佛之胞弟,斛飯王之子,儀容第一。佛有三十二相,他有三十相。第九位阿難陀,慶喜尊者,多聞第一,佛之堂弟,又是侍者,亦為結集經藏之主持人。第十位羅侯羅,覆障尊者,佛之太子,密行第一。他年紀小,天天在外面玩耍,在遊玩中成就自己的定慧。他是實行者,不標榜在口頭上。第十一位憍梵波提,牛司尊者。佛說他過去世是小沙彌時,看見老比丘誦經,嘴動,嘲笑他像老牛吃草。老比丘說:「我已證得羅漢果,你輕視我,將來會得果報。」他趕緊懺悔。到了第二世即托生為牛,作了五百世牛,今生幸得人身,其嘴巴仍有咀嚼習氣。佛對他說:「你不要出去托缽,你已經證果,如被人譏笑,使人造罪,以後你接受天人供養。」天人有天眼,知其得道,不會譏笑他。第十二位賓頭盧頗羅墮,不動尊者,久住世間,應末世供,福田第一。此尊者喜歡顯神通,被佛發現,給他懲罰,不許他入滅,常住世間,為世人種福田。此尊者已有三千多歲,不露身份。第十三位迦留陀夷,黑光尊者,數學最好,為佛使者,教化第一。第十四位摩訶劫賓那,房宿尊者,知星宿第一。他是由父母祈禱星宿而生,通達天文,為天文學家。第十五位薄拘羅,善容尊者,年歲最大,時已有一百六十歲。過去世毘婆尸佛時代,他曾經供養一位病僧,出於真誠,感得九十一劫果報,容貌端正,健康長壽,壽命第一,顯示善因善果。第十六位阿冕樓馱,無貧尊者,亦佛堂弟,天眼第一。久遠劫前,世有飢荒,有一位辟支佛出來托缽,找不到食物。飲食供身體之能量,其消耗量每人不同,百分之九十消耗在妄想上。出家人心靜,妄想少,常在定中,每天一餐就夠了。羅漢一星期托缽一次,辟支佛定功更深,半個月出來托缽一次。當這位辟支佛出來托缽時,阿冕樓馱尊者即以其自己的一份食糧供養辟支佛,因此他得到九十一劫不受貧窮果報。同時他又是天眼第一,他出家後很懈怠,在佛座下聽經時打瞌睡,佛見到申斥他說,如蚌蛤一類,一睡一千年,不聞佛名字。他被訓一頓,心中非常難過,就拚命用功,七天七夜未睡,把眼睛搞瞎。佛教他修一種定叫樂見光明定,修成之後,得天眼通,可觀察三千大千世界。

蕅益大師判本經為三分信願行。序分中亦有信願行三分。此十六位尊者即是證信,他們都可以作為我們的榜樣。修淨土者見賢思齊,如以為自己聰明,舍利弗比我們更聰明,他都念佛求生淨土,我們有何理由不肯念佛。如認為自己太笨,總比周利槃陀伽好的多,他都能成就,我們修學也必能成就。其餘沒有列名的常隨眾皆是法身大士,此十六人不過代表而已。

「增道損生」,此句解文特別讚歎淨土法門,由此可知這些人隨佛一生,皆專修淨土者,在其他法會中,他們是影響眾,在淨宗裡他們是當機眾。法身大士的知見純正,對理論事實方法境界都徹底明瞭,悟唯心淨土,見自性彌陀,毫無懷疑,增長道業,了斷了六道輪迴的生死。同時也可以了斷三界以外的變易生死。如不往生西方,從羅漢菩薩到成佛還有變易生死,生西以後才真正得到無量壽。

  

文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述