Minggu, 08 November 2015

Penjelasan Amitabha Sutra 27B



Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 27B

Buddha Sakyamuni membabarkan dengan jelas di dalam Sutra Usia Tanpa Batas, Pangeran Ajatasatru bersama 500 bangsawan lainnya, pada masa kelahiran lampau pernah memberikan persembahan kepada 40 miliar Buddha, akar kebajikan dan berkah kebajikan yang mereka timbun tidaklah kecil, pada kelahiran ini bertemu lagi dengan Buddha Sakyamuni, dengan status sebagai umat berkeluarga datang mendengar pembabaran Buddha Dharma, berharap semoga kelak ketika diri sendiri mencapai KeBuddhaan, bisa serupa dengan Buddha Amitabha, tetapi hanya sebutir niat pikiran ini saja yang tergerak, belum sampai tahap mengikrarkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Meskipun telah memberi persembahan kepada 40 miliar Buddha, namun akar kebajikannya juga masih belum masak. Dengan perkataan lain, jika ada praktisi yang pada kehidupan ini setelah mendengar nama Buddha Amitabha, dapat membangkitkan keyakinan dan tekad, melepaskan segala kemelekatan berniat terlahir ke Alam Sukhavati, maka akar kebajikannya pasti melampaui Pangeran Ajatasatru.

Praktisi seperti ini jumlahnya tidak banyak, sekarang kita menasehati orang lain melafal Amituofo, tetapi dia tidak percaya, ini adalah fenomena yang normal. Orang yang telah melakukan Lima perbuatan jahat yang berat dan Sepuluh kejahatan, oleh karena pada masa kehidupan yang lampau  memiliki akar kebajikan, sehingga pada masa kehidupan ini sebelum bertemu Ajaran Buddha, dia melakukan kejahatan, menjelang ajal bertemu dengan jodoh bajik, melalui bimbingan dari kalyanamitra, begitu mendengarnya langsung percaya, segera menerima dan mengamalkannya, melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati.

Seperti perumpamaan kisah Zhang Shan-he yang hidup pada masa Dinasti Tang, berkat akar kebajikan yang ditimbunnya selama berkalpa-kalpa dan sudah masak, maka itu baik dan jahat bukan bisa diamati dengan pandangan umum untuk mengukurnya, tetapi harus berdasarkan benih kebajikan yang ditimbunnya selama berkalpa-kalpa.

Praktisi Aliran Sukhavati dengan pelafalan Amituofo sebagai pengamalan benar, selain praktis, mudah, hasilnya juga cepat. Tidak perlu melakukan visualisasi atau mengadakan penelitian. Seluruh sutra dan sastra haruslah dilepaskan, juga tidak diperlukan pintu Dharma kedua, dengan demikian hatipun jadi tenang.  

Jika kemelekatan tidak dilepaskan maka ini berarti keyakinan tidak benar dan tekad tidak bulat, sebanyak apapun Amituofo yang dilafal juga takkan bisa terlahir ke Alam Sukhavati. Hati senantiasa melafal Amituofo, takkan membiarkan segala sesuatu berbaur di dalam hati, jika tidak demikian, maka hanya menebar benih saja. 

Praktisi jaman dulu berkata, lepaskanlah kemelekatan pada jiwa dan raga, menfokuskan diri melafal Amituofo, dengan begini memelihara akar kebajikan kita yang belum matang menjadi masak, ini sanggup dilakukan oleh kita semuanya.

Tentu saja, kita dapat bertemu dengan “Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi”, Master menjelaskan pada kita dengan jelas dan terperinci, meskipun akar kebajikan dan berkah kebajikan kita masih kurang sedikit, tetapi juga bisa menjadikan akar kebajikan dan berkah kebajikan kita jadi masak lebih awal. 

Tetapi kelompok orang yang dibilang bijak tidak bijak, dibilang bodoh tidak bodoh, mereka yang berada di kategori menengah, yang kebijakan maupun kebodohannya separuh-separuh, yakni kaum intelek, mereka ini adalah golongan yang paling sulit diselamatkan. Praktisi tempo dulu menasehati kita untuk belajar jadi orang bodoh, karena untuk belajar jadi insan bijak adalah tidak gampang, sedangkan belajar jadi bodoh masih bisa diwujudkan.

Mereka yang bersedia belajar jadi orang bodoh, adalah seperti yang disebutkan di dalam sutra, putra dan putri berbudi, dapat mengikhlaskan segalanya, hanya menggenggam satu Amitabha Sutra dan sepatah Amituofo, yang lainnya tidak mau lagi, ini adalah insan bodoh.

Pintu Dharma Pelafalan Amituofo dapat meraih keberhasilan dalam kurun waktu sehari hingga tujuh hari, hadirin sekalian cobalah pikirkan, mana ada pintu Dharma lainnya yang bisa mencapai keberhasilan hanya dalam kurun waktu tujuh hari? Bagi yang akar kebijaksanaannya tajam maka dalam sehari sudah mencapai kondisi batin “Pikiran terfokus tak tergoyahkan”, sedangkan yang akar kebijaksanaannya agak tumpul tujuh hari sudah bisa mencapai kondisi batin “Pikiran terfokus tak tergoyahkan”, sedangkan yang menengah memerlukan waktu dua, tiga, empat, lima, enam hari, tidak tentu, jika dapat mencapai “Pikiran terfokus tak tergoyahkan”, maka datang dan pergi dengan demikian leluasanya.


Kegiatan Fo Qi (kegiatan pelafalan Amituofo selama tujuh hari) adalah berdasarkan bait sutra ini. Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) pernah mengadakan dua kali “Kegiatan Fo Qi 24 jam tanpa istirahat”, selanjutnya beliau tidak berani mengadakan kegiatan serupa lagi, Guru Li sendiri yang langsung memimpin kegiatan ini, pesertanya tidak boleh melampaui 10 orang, ketua kebaktian harus memahami dengan jelas dan terperinci kondisi setiap peserta, sehingga dapat memberi petunjuk dan mengoreksi bila ada yang salah.

Bila pesertanya banyak maka tidak sempat menjaga keseluruhannya dengan seksama, oleh karena bila ada sedikit saja penyimpangan, maka akan mengundang rintangan Mara, dalam dua kali kegiatan tersebut ada seorang praktisi yang kerasukan Mara, orang umum menyebutnya sebagai sakit jiwa. Guru Li menggunakan waktu setahun untuk membimbing praktisi ini sehingga dia dapat pulih kembali ke kondisi normal, selanjutnya Guru Li tidak berani lagi mengadakan “Kegiatan Fo Qi 24 jam tanpa istirahat”,  hanya mengadakan  “Kegiatan Fo Qi” biasa saja. Rintangan Mara muncul karena ada sesuatu yang diinginkan, memohon kemampuan gaib, memohon mukjizat, hati serupa ini tidaklah suci.

Amitabha Sutra menyebutkan 7 hari, Sutra Usia Tanpa Batas menyebutkan 10 hari, beragam sutra menyebutkan kurun waktu yang berbeda untuk mencapai keberhasilan, ada yang memerlukan waktu panjang dan ada yang singkat, namun yang paling singkat adalah Amitabha Sutra hanya membutuhkan waktu tujuh hari saja, juga merupakan yang paling mudah, setiap orang dapat mengamalkannya.

Melafal Amituofo jika tidak bisa memperoleh manfaatnya, maka ini tidak bisa disebut sebagai melatih diri dengan benar. Orang lain memujiku, hatiku langsung kegirangan, sebaliknya bila orang lain menfitnahku, hatiku langsung jadi benci, semua ini tergolong sebagai klesa (kekotoran batin). Mengapa orang lain dapat mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, lalu bisa terlahir dengan bebas tanpa rintangan? Tidak ada yang lain, oleh karena mereka terhadap segala sesuatunya takkan tergerak hatinya.

Kita hanya diperlakukan sedikit kurang adil saja, dalam hati sudah merasa tidak senang, meskipun setiap hari melafal Amituofo, hanya boleh dikatakan sebagai menjalin jodoh bajik dengan Alam Sukhavati saja, pada kelahiran ini takkan ada harapan bisa terlahir di sana.

Praktisi yang terlahir ke Alam Sukhavati takkan tergerak hatinya, dia telah mengikhlaskan segala sesuatu di dunia ini, tiada lagi kaitannya dengan diriku, saya hanya meminjam tubuh jasmani ini untuk melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, baik pujian maupun fitnah tidak ada kaitannya dengan diriku, memukuli dan memarahiku juga tiada kaitannya dengan diriku, tubuh jasmani saja tidak dikehendaki lagi, apalagi barang-barang di luar tubuh jasmani, ini adalah ketrampilan untuk terlahir ke Alam Sukhavati.

Maka itu ketika melihat hartawan, sama sekali tidak ada niat untuk mengkaguminya, begini barulah takkan membuat pikiran jadi goyah. Praktisi yang benar-benar berniat terlahir ke Alam Sukhavati haruslah melepaskan segala kemelekatan di dunia ini, segala sesuatu baik itu adalah Dharma duniawi maupun non duniawi, seluruhnya ini adalah rintangan, janganlah taruh di hati.  

“Saat praktisi tersebut menjelang ajalnya, Buddha Amitabha dan para makhluk suci akan hadir di hadapannya, praktisi tersebut dapat mempertahankan pikiran terfokus tak tergoyahkan, kemudian mengikuti Buddha Amitabha terlahir ke Tanah Suci Sukhavati”. Ketika praktisi tersebut menghadapi ajalnya, Buddha Amitabha dan para makhluk suci datang ke hadapannya untuk menjemputnya terlahir ke Alam Sukhavati.

Sepatah Amituofo ini merupakan Pintu Dharma yang mencakup keseluruhan Buddha Dharma, bukan hanya mencakup seluruh Dharma yang dibabarkan Buddha Sakyamuni sepanjang hidupNya, bahkan mencakup keseluruhan Pintu Dharma yang tak terhingga yang dibabarkan oleh semua Buddha di sepuluh penjuru dari tiga masa, juga tak terpisahkan dari sepatah Amituofo, maka itu Amituofo adalah Pintu Dharma istimewa yang terunggul yang digunakan oleh semua Buddha di sepuluh penjuru dari tiga masa, dalam misi menyelamatkan seluruh makhluk mencapai KeBuddhaan. 

Harus mudah dan praktis, setiap insan dapat melatihnya, barulah disebut sebagai yang terunggul.

Ada praktisi yang bertanya pada Master Ou Yi, 15 metode perenungan yang tercantum di dalam Amitayurdhyana Sutra, mengapa kita tidak mempraktekannya? Perlu diketahui bahwa 15 metode perenungan dengan melakukan visualisi, bukanlah mampu diwujudkan oleh orang awam seperti kita, sedangkan metode ke-16 adalah melafal Amituofo, inilah metode yang terakhir, kapan saja dan di mana saja dapat melakukannya, tiada batas ruang geraknya, sehingga ketrampilan melatih diri takkan terputus. 

Pada jaman berakhirnya Dharma, rintangan karma para makhluk mendalam dan berat, melakukan visualisasi takkan berhasil, apalagi merenungkan rupang Buddha harus memiliki pahala, maka itu metode melafal Amituofo lebih praktis dan mudah diamalkan serta memiliki keunggulan yang tiada bandingnya.

Praktisi yang melafal sepatah Amituofo dan meraih keberhasilan, di dalam “Kisah para praktisi yang terlahir di Alam Sukhavati”, banyak terdapat perumpamaan ini.

Master Dhyana Ben Rui dan Master Dhyana Ben Shan, mereka berdua menggalakkan slogan “Yang melafal Amituofo itu siapa”. Praktisi jaman dulu menyebutnya sebagai melatih sekaligus Aliran Dhyana dan Aliran Sukhavati. Baik Master Ben Rui maupun Master Ben Shan amat memahami maksud dari Guru Sesepuh barulah mengemukakan keluar slogan tersebut.

Sebagian orang tidak memahami makna yang tersirat, hanya menafsirnya sesuai dengan kalimat yang tersurat, sehingga salah mengartikan makna yang sebenarnya.

Melihat praktisi pelafal Amituofo tidak memiliki keyakinan benar dan tekad bulat, tidak sudi mengerahkan segenap hati untuk menfokuskan diri melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati, sehingga menyia-nyiakan hati Maha KarunaNya Buddha Sakyamuni. Maka itu Master Ben Rui dan Master Ben Shan tidak tega melihatnya.

Bhagava telah membabarkan Pintu Dharma yang dilatihNya sendiri sehingga mencapai KeBuddhaan, menguraikannya secara terbuka keseluruhannya, sama sekali tidak ada yang dirahasiakanNya, seperti yang telah dibahas sebelumnya, Avatamsaka Sutra bagaikan rembulan lunar hari ke-14, sedangkan Amitabha Sutra yang merupakan wujud Maha Karuna Buddha Sakyamuni, barulah merupakan rembulan lunar hari ke-15. 
  
Master Ben Rui yang melihat meskipun semua praktisi sudah berusaha keras mengamalkan sesuai ajaran, tetapi tidak mengetahui bahwa segala sesuatu tercipta dari pikiran, barulah mengucapkan slogan tersebut. Master Ben Rui memberikan ceramah pada orang banyak : “Sepanjang hari melafal Amituofo, tidak tahu bahwa diri sendiri adalah Buddha, jika tidak mengetahuinya, hanya melihat yang melafal Amituofo itu siapa”. Lalu melanjutkan lagi tanya jawab, dengan cara ini menuntun praktisi mendadak tercerahkan, jadi bukan menyuruh anda mencari yang melafal Amituofo itu adalah siapa.

Diri sendiri yang melafal Amituofo, masih bertanya pula yang melafal Amituofo itu siapa, bukankah ini lucu sekali.

Praktisi yang benar-benar telah menemukan kembali jiwa sejati dan mencapai pencerahan, tiada satupun yang tidak bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati,  Bodhisattva Manjusri, Bodhisattva Samantabhadra, Ashvagosha, Nagarjuna juga merupakan Maha Bodhisattva yang telah menemukan kembali jiwa sejati, semuanya bertekad lahir ke Tanah Suci Sukhavati, oleh karena melatih Pintu Dharma Sukhavati meraih keberhasilan dalam waktu singkat, sedangkan bila tidak bertekad lahir ke Tanah Suci Sukhavati, maka sejak menemukan kembali jiwa sejati sampai mencapai KeBuddhaan, menurut Avatamsaka Sutra menyebutkan masih memerlukan kalpa yang tak terhingga.

Hari ini kita masih tidak sudi mengerahkan segenap usaha menfokuskan diri melafal Amituofo, masih ingin meneliti pintu Dharma lainnya, ini merupakan kesalahan terbesar.

Buddha Sakyamuni dengan hati Maha Karuna menasehati kita supaya mau melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, praktisi Ajaran Buddha seharusnya menuruti ajaran Gurunya yakni menfokuskan pikiran melafal Amituofo, dan bukan sambil melafal Amituofo sambil mengadakan penelitian.


Dipetik dari : Buku Ceramah Master Chin Kung
Judul : Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi



佛說阿彌陀經要解講記
(二十七)

 《解》故使感應道交。文成印壞。彌陀聖眾。不來而來。親垂接引。行人心識。不往而往。託質寶蓮也。

「文成印壞」比喻念佛工夫成就,工夫在乎一念,念到純一,即感應道交。阿彌陀佛及菩薩聖眾,為何說「不來而來」?來與往是從事上講的,事上確有。從理上講沒有來往。諸佛菩薩是眾生心中變現的,眾生往生到西方極樂世界,極樂世界也是眾生自性變現的,唯心淨土,並未離開心外。阿彌陀佛來接引是自己信願行之感應,信願行是能感,佛菩薩應現是所感。行人心識往生,非身體往生,身體是我所,心識才是我。

《解》善男女者。不論出家在家。貴賤老少。六趣四生。但聞佛名。即多劫善根成熟。五逆十惡。皆名善也。

此指凡往生者,多劫善根成熟,無論在家出家,貴賤老少,六道以及胎卵濕化,皆名為善。例如物猶如此中所記載的畜生往生者甚多。倓虛大師說,民國初年諦閑老法師住持頭陀小廟時一隻大公雞念佛往生,牠也可稱為善男子。「聞」是聞慧,聞而信並且發願求生即用一個「聞」字代表,即多生劫來的善根成熟。世尊在無量壽經中講的很透徹,阿闍王子及五百長者,在過去生中曾經供養四百億佛,其善根福德已不小,此世又遇釋迦佛,以居士身聽佛講經說法,希望將來自己成佛,要同阿彌陀佛一樣,只動了這一個念頭,並未發願求生淨土。供養四百億佛,善根尚未成熟。換言之,這一生中聽到阿彌陀佛名號能信、能願、一切放下求生淨土,他的善根決定超過阿闍王子。此種人不多,我們現在勸人念佛,人家不相信,乃是正常的現象。五逆十惡之人,過去世有善根,在這一生未遇到佛法,造作五逆十惡,臨終遇到善緣,經善知識指導勸勉,一聽就相信,立刻接受,念佛求生,如唐朝張善和之例,乃多生多劫之善根成熟,此善惡之標準不是用平常一般觀念來衡量,是要以累世因緣所建立的善因為依據。

《解》阿彌陀佛。是萬德洪名。以名召德。罄無不盡。故即以執持名號為正行。不必更涉觀想參究等行。至簡易。至直捷也。聞而信。信而願。乃肯執持。不信不願。與不聞等。雖為遠因。不名聞慧。

往生是建立在三種不思議的基礎上,一、心性不可思議,二、能念之心不可思議,三、名號功德不可思議。「阿彌陀佛,是萬德洪名,以名召德,罄無不盡」。把阿彌陀佛的功德變成自己的功德,因為阿彌陀佛是自性彌陀,西方世界是唯心淨土。自己的心性與佛的心性是一不是二,所以一切法從心想生。要專想彌陀,才能把彌陀變成自己,氣分交接,真能感應道交。修淨土的以執持名號為正行,至為簡易直捷,不必觀想參究。所有一切經論應當統統放下,並不需要第二個法門,心立刻清淨。聞而信,信而願,三資糧具足,如不信不願,等於不聞。世出世間法有一樣放不下,即表示信不真願不切,念佛再多,也不能往生。心中念念都是阿彌陀佛,絕不讓任何一法參雜在自己心中,如若不然,只是種個遠因而已。古人講放下身心世界,一心專念,就把我們沒有成熟的善根培養成熟,這是我們能作得到的。當然這裡還有一個重要的因素即因緣,我們能遇到蕅益大師的要解,說得這樣透徹詳盡,善根福德差一點的,也能把善根福德提前成熟。

《解》執持。則念念憶佛名號。故是思慧。然有事持理持。事持者。信有西方阿彌陀佛。而未達是心作佛。是心是佛。但以決志願求生故。如子憶母。無時暫忘。理持者。信西方阿彌陀佛。是我心具。是我心造。即以自心所具所造洪名。為繫心之境。令不暫忘也。

聞思修分開說才能把理事說得清楚,實際上聞思修三慧,信願行三資糧均在一念之中,一句佛號具足三資糧,亦具足三學戒定慧,三慧聞思修。這三學三慧三資糧,展開來就是釋迦牟尼佛四十九年所說之一切法,全部收在一句名號之中。

執持名號有理持事持之別,「事持」是真正相信有極樂世界有阿彌陀佛,而未達是心作佛,是心是佛。但求願往生之心非常懇切,如子憶母,無時或忘。此為事持。「理持」是信阿彌陀佛是我心具,是我心造。十方無量無邊諸佛剎土依正莊嚴都是自性變現。理上明瞭是解悟,悟後起修可得證悟。無論事持理持,外表上看都一樣,精進不懈,信心堅定。但非上智下愚的中間份子最為難度,古人勉勵我們學愚,學智不容易,學愚還可辦到。肯學愚的人,即經上說的善男子善女人,一切都捨掉,一部彌陀經,一句「阿彌陀佛」,其他全不要,此是愚不可及者。

《解》一日至七日者。剋期辦事也。利根一日即不亂。鈍根七日方不亂。中根二三四五六日不定。又利根能七日不亂。鈍根僅一日不亂。中根六五四三二日不定。

念佛法門一日至七日能剋期取證。各位想想,那一個法門七天能成功。所以就連法相宗開山祖師窺基大師都讚嘆此法門為頓極的大乘。他寫了一部彌陀經註解,叫通讚疏,讚揚淨土。因念佛七天能成就,利根者一日即得一心不亂,鈍根者七日方不亂。中根二三四五六日不定,如能一心不亂即生死自在。淨土宗打佛七就是根據此段經文。真正打佛七念佛過去李老師曾對我們講過,台中蓮社雖建立四十多年,精進佛七只舉辦過兩次,李老師親自主持,參加精進佛七的人數不得超過十人,每一個人的狀況主持師都要予以指導糾正,人多照顧不過來,稍有差池,就會招到魔障,在那兩次中也有人招魔,世間所謂神經病。李老師用一年的時間加以輔導,才把這個人恢復正常,以後就不再打精進佛七。只是辦佛七法會。魔障之來是由於有所希求,求神通求感應,心不清淨。彌陀經講七天,無量壽經說:齋戒清淨,一心常念,十晝夜不絕者。講的是十天。鼓音王經也講十天,大集經講七個七即四十九天,般舟三昧經講的是九十天,三個月,文殊般若經講的也是九十天。諸經所說剋期求證的時日長短不同,以彌陀經為最短最簡易,人人可行。何況無量壽經中又說:「晝夜常念,願欲往生阿彌陀佛清淨佛國,十日十夜,乃至一日一夜不斷絕者,壽終皆得往生其國。」總而言之,只要一心,不論時間長短,都能往生。至於品位高下要看念佛工夫的淺深,所謂「淺深」者即在「相應」,與阿彌陀佛行願相應者深,更簡單的說法,與定慧相應,工夫深的,心定、慧開了,能斷煩惱,破無明,品位自然高。念佛工夫淺,定慧弱,能伏煩惱,不能斷煩惱,品位則低,不難體會。

《解》一心亦二種。不論事持理持。持至伏除煩惱。乃至見思先盡。皆事一心。不論事持理持。持至心開。見本性佛。皆理一心。事一心不為見思所亂。理一心不為二邊所亂。即修慧也。

一心亦有兩種,不管事持理持,因上一樣,果上也一樣。譬如我們凡夫雖然聽說唯心淨土,自性彌陀,對於什麼叫心性沒搞清楚,完全明白,就明心見性,是法身大士。上智是指法身大士,圓教初住以上的菩薩乃屬理持,未證得法身統稱為事持。玄奘大師在八識規矩頌中說:「愚者難分識與根。」此「愚者」指阿羅漢而言。不論事持理持都是真信切願一心持名,因是一樣,等覺與凡夫是平等的,因平等果亦平等,生到西方皆圓證三不退。文殊普賢理持,瑩珂是事持,他與文殊普賢一樣。論工夫不論事持理持,伏住煩惱不起作用,平常稱之為工夫成片,屬事一心之工夫淺者。假如把見思斷掉,乃是事一心之工夫深者。在教下講,見惑三界有八十八品,思惑有八十品,能斷幾品乃事一心之淺者,若全斷掉屬事一心圓滿,所以事一心中亦有三輩九品,不管那種持法,只論斷煩惱工夫之深淺,不問事持理持。「持至心開,見本性佛」,「開」指「開悟」,念到大徹大悟,明心見性,「見性」就是「見本性佛」。破一品無明,證一分法身,見一分本性,謂之理一心。無明有四十一品,圓初住破一品無明,見一分本性佛,可見淨宗所講之理一心不亂是圓教初住菩薩,別教初地菩薩。理一心亦有四十一品,從初住到等覺,品位逐漸提昇。得事一心不會被見思煩惱所亂,心是定的。三昧是定,念佛三昧即念佛的定地,心定在西方極樂世界,定在阿彌陀佛。除阿彌陀佛西方極樂世界之外,統統放下,不為六塵所動,世間法常講「八風吹不動」。世間的名聞利養五欲六塵不動心了,出世間法亦不動心。得事一心,貪瞋痴慢疑都沒有了。得理一心,「不為二邊所亂」,此「二邊」一詞是指一切法均是相對的。世間人生活是在相對的空間,說大必有小,說長必有短,說是必有非。一切法均是兩邊對立的。如果證到理一心,兩邊也沒有了,二邊不立,中道無存。心清淨一念不生,所謂「開口便錯,動念即乖」。所有一切妄想執著都沒有了。此謂之「修慧」。念佛如得不到受用,就不算是真修。他人讚歎我,心裡很高興,自覺得意,他人毀謗我,心生忿恨,均屬煩惱。為什麼人家能預知時至,自在往生?說穿了沒有別的,他們對世出世間法不動心。我們稍微遇到一點挫折,心裡就不高興,雖然天天念佛,只可說與西方世界結個善緣而已,此生往生無望。往生的人不動心,他把這個世間統捨掉了,與我不相干,我借這個身體念佛往生極樂世界,不但毀謗讚歎不相干,打我罵我也不相干,連身體都不要了,何況身外之物,這是往生西方的起碼工夫。所以看到榮華富貴,絕無一絲毫羨慕之心,這才能不為見思所亂。就通途說,不要說斷見思,伏見思都非常困難,要靠定。所謂定共戒。定中有戒,戒中無定。定能伏見思而不能斷見思,伏的工夫愈深,生天的等級愈高,天有二十八層。生天不能出三界,想出三界必須斷見思煩惱,四禪八定謂之世間禪定。淨土法門講帶業橫超,有伏煩惱的工夫就能往生,伏煩惱要定,所以叫「念佛三昧」,念佛三昧就是定,亦即平常所說工夫成片,乃是最起碼往生的條件。真正求願往生的人要把這個世界真的放下,世出世間一切拉拉雜雜的東西統統是障礙,不要放在心上。

《解》不為見思亂。故感變化身佛。及諸聖眾現前。心不復起。娑婆界中。三有顛倒。往生同居方便。二種極樂世界。

此段解文講念佛最殊勝的果報,前面經文有一段說:「其人臨命終時,阿彌陀佛與諸聖眾,現在其前。是人終時,心不顛倒,即得往生阿彌陀佛極樂國土。」其人臨命終時阿彌陀佛與諸聖眾,前來接引。「不為見思所亂」,此句最要。如達不到此標準即不能往生。平時對世法、佛法均能不起心不動念,即能不為境界所亂,決定往生。此種工夫是能感,佛來接引是所感。心中不再有娑婆世界的三有,「三有」是欲界有、色界有、及無色界有。換言之,天上人間一切境緣皆不動心,可生到凡聖同居土與方便有餘土。

《解》不為二邊亂。故感受用身佛。及諸聖眾現前。心不復起生死涅槃二見顛倒。往生實報寂光二種極樂世界。

往生所見的是化佛抑為報佛,阿彌陀佛絕不分別,乃是眾生念佛行願所感,眾生有感,佛就有應。感應道交,法爾自然。這也正是說明了「生則決定生,去則實不去」。念到理一心,臨終接引的佛是報身佛。「心不復起生死涅槃二見顛倒」,生死是一邊,涅槃是一邊,一般人都有這種分別,認為娑婆是一邊,極樂是一邊,念到理一心這些念頭均無,心真清淨,可生到西方實報土與常寂光土。

《解》當知執持名號。既簡易直捷。仍至頓至圓。以念念即佛故。不勞觀想。不必參究。當下圓明。無餘無欠。

這一句佛號是整個佛法的大總持法門,不但釋迦佛一生所說一切法,乃至十方三世諸佛所說無量法門都離不開這一句阿彌陀佛,所以阿彌陀佛是十方三世一切諸佛度眾生成佛道的第一殊勝法門。必須簡單容易個個都能修,方可稱為第一。「至頓至圓」,「頓」是頓超,從凡夫地一下就成佛,「至圓」是圓滿到了極處。初學佛時同參道友討論佛法,提出一個問題,假如一個眾生造極重罪立刻就要墮三塗,佛有無能力立時超度此人?如無能力,則萬德萬能乃是對佛讚美之詞,非真實也。讀淨土經後,方知佛確有此能力。觀經中說五逆十惡臨終十念或一念均能往生,往生之後即圓證三不退,頓到極點,圓到極點,問題在信不信。大乘經說,一切法從心想生。念念想佛,佛就現前。凡夫想貪瞋痴慢,墮三惡道。貪心重變餓鬼,瞋恚心重墮地獄,愚痴心重變畜生。念佛人念念緣佛,與西方極樂世界,起了感應道交,生西有望。

《解》上上根。不能踰其閫。下下根亦能臻其域。其所感佛。所生土。往往勝進。亦不一概。可謂橫該八教。豎徹五時。所以徹底悲心。無問自說。且深歎其難信也。

「閫」是範圍,「上上根」指等覺菩薩,如文殊普賢華嚴會上發願求生淨土;「下下根」指地獄眾生,九法界盡包無遺,平等普度,平等成就。至於個人修學的工夫,各有深淺,而到達西方皆能得到阿彌陀佛本願威神加持,身體、相好、光明、智慧、神通、德能,皆與阿彌陀佛一樣,真不可思議。可謂「橫賅八教,豎徹五時」。古來大德把釋迦佛一代時教分成「化儀四教」、「化法四教」,化法中有藏、通、別、圓,化儀中有頓、漸、秘密、不定。「豎徹五時」是指佛四十九年說教分華嚴、阿含、方等、般若、法華涅槃五時。一句阿彌陀佛包括五時八教無餘無欠。佛講此法門以徹底悲心,無問自說,確實難信。

《解》問。觀經專明作觀。何謂不勞觀想。答。此義即出觀經。彼經因勝觀非凡夫心力所及。故於第十三。別開劣像之觀。而障重者。猶不能念彼佛。故於第十六。大開稱名之門。今經因末世障重者多。故專主第十六觀。當知人根雖鈍。而丈六八尺之像身。無量壽佛之名字。未嘗不心作心是。故觀劣者。不勞勝觀。而稱名者。並不勞觀想也。

此為大師假設之問答,破除我們的疑惑。有人問,觀經中專說觀想念佛,何以不勞觀想呢?應知不勞觀想就出在觀經,從第一落日懸鼓到第十二觀,都是觀想念佛,不是我們凡夫心力所能觀成的,最簡單的是第一觀,太陽下山時為懸鼓,開眼見太陽,閉眼也看見太陽,此是最簡單者,以後一層比一層複雜,絕非末法眾生所能作到。智者大師是修觀修成功的,他是唐朝人,尚在像法時期。第十三觀是觀像念佛,觀丈六金身,泥塑木彫亦可,天天看把佛像印在腦海中。修行人家中有佛堂,有大福報不須工作,生活有人照顧供養,天天看佛像。離開佛像,工夫就間斷了。最後第十六觀為持名念佛,一切時一切處皆可念佛,不受環境限制,工夫能不斷。末法時期,眾生業障深重,觀想不能成就,觀像沒有福報,所以開念佛法門,簡單易行無比殊勝。單單憑一句佛號成就者,在淨土聖賢錄與往生傳中比比皆是。觀想、觀像、持名都是「心作心是」。「心作」,是心作佛;「心是」,是心是佛,道理相同。

《解》問。天奇毒峰諸祖。皆主參念佛者是誰。何謂不必參究。答。此義即出天奇諸祖。前祖因念佛人不契釋迦徹底悲心。故傍不甘。直下詰問。一猛提醒。何止長夜復旦。我輩至今日。猶不肯死心念佛。苦欲執敲門瓦子。向屋裡打親生爺娘。則於諸祖成惡逆。非善順也。

天奇毒峰均禪宗祖師。天奇是本瑞禪師,毒蜂是本善禪師,他們皆主張參究念佛是誰。古人所謂禪淨雙修。大師真正有見地,他透徹明瞭祖意才能說出這些話來。一般人聽了只是依文解義,其實不知意在言外,把話錯聽了。看到念佛人沒有真信切願,不能死心蹋地念佛求生,辜負了釋迦佛的徹底悲心。「故傍不甘」就是看在眼裡不甘心。世尊把他自己修行成佛的法門,和盤托出,完全說出來,絲毫不隱瞞,如前面所說,華嚴、法華諸大乘經典,如同十四的月亮,此經是佛徹底悲心之宣示,才是十五的月亮。天奇諸祖看到大家雖依教奉行,而不知「心作心是」,所以才說出這一句話,問他念佛是誰。語錄是這樣記錄的,天奇示眾時說:「終日念佛,不知全體是佛,如不知,只看念佛者是誰。」直下詰問,一猛提醒,希望在這一句話下,使大家忽然開悟,絕不是叫你找念佛的是誰。自己念佛還要問念佛是誰,豈非笑語。「何止長夜復旦」,「長夜復旦」是比喻,眾生無始劫來一念不覺,搞生死輪迴,祖師這一句話使人猛然驚醒,破了無明,見了本性,謂之「復旦」。何止破迷開悟,假如只是破迷開悟,豈不等於參究,此乃直接指給行者求生淨土。真正見性覺悟者無一不求生淨土,文殊普賢馬鳴龍樹都是明心見性的大菩薩,尚求生淨土,因為求生淨土來得快,不生淨土,明心見性之後,修到成佛,華嚴經說還要無量劫,是真話。世尊說成佛需三大阿僧祇劫乃是權說,說多了怕眾生生退縮之心。真正明白的人,誰願意走冤枉路。像我們見思煩惱一品未破,到西方後不會超過四劫即可成佛。因阿彌陀佛成佛以來不過十劫,經中說:「眾生生者,皆是阿鞞跋致,其中多有一生補處,其數甚多。」可見上善人數,超過半數,均是在十劫內成就的,佔西方人數之大多數,故到西方成佛不會超過四劫。

我們今天還不肯死心蹋地念佛,還想研究其他法門經典,乃大錯特錯。「敲門瓦子」是用以叫門之用,俗稱「敲門磚」。抗戰前還有此習慣,富有人家的房子有幾進,外邊叫門裡邊聽不見,客人用小石頭敲門。釋迦佛徹底悲心是叫我們念佛求生淨土,學佛的人原本應照著老師的教導專心念佛,並非在念佛中加以參究,如今學生誤解老師的意思,即等於以敲門磚打房主人。


文摘恭錄 佛說阿彌陀經要解講記
淨空法師講述